Tangkal Efek Negatif Digitalisasi, Komunitas Emak Peduli Anak Gelar Dialog Publik
SEBULU Amanah Ummat.Com- Peran perempuan yang kuat, tangguh, dan cerdas di era teknologi yang semakin canggih, menjadi tantangan tersendiri bagi para perempuan, terutama jangan sampai perempuan menjadi korban digitalisasi yang menyebabkan kerugian besar terhadap perjalanan hidup Perempuan.
Melihat kondisi ini Ria Atia Dewi Ketua Komunitas Emak Peduli Anak Kalimantan Timur berupaya memberikan pemahaman kepada emak-emak dan kaum perempuan yang berada di daerah pedesaan agar tidak terpapar hal negatif dalam kemajuan teknologi digital yang semakin tidak terbendung.
“Dengan mengangkat tema tantangan perempuan dalam dunia digital, kita dapat bersama-sama mengetahui bagaimana kondisi dan upaya kita bersama untuk dapat menghadirkan perempuan dalam berbagai bidang, diantaranya teknologi, bisnis, bahkan dunia kreatif.” ujar Ria.
Gelaran dialog Publik, Komunitas emak peduli anak Kalimantan Timur Hadirkan tiga narasumber berpengalaman di bidang teknologi komunikasi, antara lain Isran Noor (Gubernur periode 2018-2023), Abdurahman Amin Ketua SMSI Kaltim dan Ketua PWI Provinsi Kaltim, dan Tri Wahyuni Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Kalimantan Timur dengan mengangkat tema tantangan perempuan dan dunia digital dengan dihadiri lebih dari 100 emak-emak dan remaja perempuan di Balai Pertemuan Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu,(01/05/2024)
Dalam kesempatan tersebut, Isran Noor mendukung hadirnya perempuan dalam ranah publik. Dia mengatakan, saat ini perempuan sangat dibutuhkan tampil ditengah masyarakat, hal tersebut tidak terlepas dari peran perempuan yang mampu mendukung kemajuan suatu daerah dalam berbagai sektor.
“Perempuan itu multi talent, punya banyak keahlian dan kemampuan yang penting untuk kita dorong. Jangan ada lagi rasa takut atau minder, karena perempuan itu makhluk yang diciptakan dengan banyak keistimewaan,” ucapnya.
Isran menambahkan, peran pemerintah dalam mendukung perempuan untuk aktif dan produktif sangat berpengaruh pada kwalitas hidup keluarganya. Bahkan dalam kaitan ekonomi, perempuan dapat memberikan kontribusi besar dalam kesejahteraan keluarganya. “Perempuan yang mandiri secara ekonomi dapat membantu kesejahteraan keluarganya,” ungkapnya
Sementara itu Tri Wahyuni menyampaikan, keseriusan pemerintah melalui kebijakan yang diambil sudah dapat dibuktikan dengan hadirnya perda ketahanan keluarga, dia mengatakan melalui perda tersebut dapat menjadi dasar pemerintah dalam menjalankan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat benar-benar dapat dirasakan secara langsung.
“Banyak sekali point yang dibahas yang dapat menjadi konsep pemerintah ke depan, dan saya rasa ini dapat menjadi dasar kuat,” tambahnya
Sementara Abdurahman Amin, dalam materinya mengimbau kepada para perempuan untuk dapat bijak dalam mencari informasi dan menggunakan media sosial.
Rahman, panggilan akrabnya mengatakan saat ini banyak pengguna media sosial yang mudah menyebarkan berita yang bersifat hoax. Hal tersebut justru dapat memberikan pengaruh negatif pada pengguna sosial media, dia menjelaskan bahwa media sosial dan media pers merupakan sesuatu yang berbeda. Sehingga sumber informasi harus bersifat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Media pers merupakan informasi yang di dapatkan melalui tahapan yang tidak sembarangan dipublikasikan, sementara informasi dari akun media sosial belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya,” ungkapnya.
Rahman juga mewanti-wanti bahwa emak-emak pengguna media sosial jangan sampai terpancing iklan pinjaman online (Pinjol) yang dapat menjerat dan membuat hidup tambah tidak tenang.
“Sangat menarik di iklan, pinjol hanya dengan mengisi form dan mengirim foto diri dan KTP bisa langsung cair pinjaman tanpa harus ada survey. Selain itu emak-emak juga harus pantai dalam menggunakan smartphone, jangan lampai kiriman apk (aplikasi) dengan label undangan diklik. Itu bisa berakibat data kita diambil pihak lain,” pungkas Rahman.
Dalam dialog terbuka emak-emak juga antusias bertanya, terkait penggunaan media sosial untuk ekonomi kreatif, sebagai sarana berjualan dan sarana alat untuk bekerja sebagai kurir.(mn)