Songsong Pilkada Kaltim 2024 Yang Aman dan Kondusif, FKUB kaltim Gelar Dialog Kebangsaan
SAMARINDA (Amanah Ummat Com. Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Provinsi kaltim menggelar dialog Kebangsaan Menyongsong Pilkada Serentak Tahun 2024 Damai, Kondusif, dan Sukses, Kamis (10/10/2024) di Hotel Puri Senyiur Samarinda.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Ahmad Firdaus Kurniawan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH Muhammad Rasyid, Keuskupan Agung Samarinda Pastor Moses Komela Avan, dan para tokoh lintas agama di Kaltim.
Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS), H. Muhammad Isnaini, menyebutkan pentingnya peran tokoh agama sebagai garda terdepan pengarusutamaan moderasi beragama dalam mendukung kerukunan dan perdamaian lintas agama. Hal itu ia sampaikan saat mewakili Kepala Kantor Wilayah menjadi narasumber dalam acara Silaturahmi dan
“Diharapkan tokoh agama terus-menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait moderasi beragama, apalagi jelang pemilihan kepala daerah serentak,” pesan Isnaini kepada yang hadir.
Tidak dapat dipungkiri dalam rentetan sejarahnya, bahwa agama selalu mengajarkan kebaikan-kebaikan bagi para pemeluknya. Karenanya dalam moderasi beragama terdapat empat indikator penting yang harus dipahami, diantaranya Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan, dan Penerimaan Terhadap Tradisi.
“Moderasi beragama tidak akan terwujud jika tidak menerapkan keempat indikator tersebut,” kata Isnaini.
Ditambahkan, pada momen seperti ini (red: Pilkada), seorang pemuka atau tokoh agama juga dituntut mampu untuk bersikap netral. Pasalnya, tokoh agama merupakan panutan dan rujukan ilmu bagi kebanyakan masyarakat.
“Tokoh agama agar selalu netral, tidak dibenarkan jika malah membuat provokasi atau mengadu domba masyarakat,” ungkapnya.
Tak melulu tokoh agama, Isnaini menyebutkan setidaknya ada tujuh kelompok/kalangan strategis dalam hal penguatan moderasi beragama. Mereka adalah kalangan birokrasi, dunia pendidikan, TNI/Polri, media, masyarakat sipil, partai politik, hingga kalangan dunia bisnis.
“Jadi kunci sukses moderasi beragama tidak bisa hanya bergantung kepada kita disini, tetapi kepada semuanya,” beber Isnaini.
Dengan terselenggaranya silaturahmi ini, diharapkan bukan hanya sekedar seremonial semata, tetapi menjadi cerminan komitmen moral untuk menjaga keutuhan masyarakat. Selain itu, dapat mewujudkan Pemilu yang aman, damai, dan kondusif. (Humas Kemenag kaltim/Win)