AMANAH UMMAT.COM Semua hari memang baik untuk melakukan berbagai amalan dan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Namun, hari Jumat adalah hari terbaik karena berbagai peristiwa besar terjadi pada hari tersebut.
Jadi Rasulullah SAW menyarankan pria dan wanita melakukan beberapa amalan pada hari tersebut. Lalu, apa saja keutamaan hari Jumat yang membuatnya istimewa? Berikut ini beberapa keistimewaannya.
1. Rajanya Hari
Keutamaan yang pertama, hari Jumat adalah hari terbaik dalam Islam. Mengapa bisa demikian? Karena Jumat adalah hari paling agung di antara hari lainnya. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan pada hari itu pula Allah menurunkannya dari surga ke bumi.
Setelah lama hidup di bumi Nabi Adam wafat di hari Jumat, tentu peristiwa ini bukan sebuah kebetulan. Tak hanya itu, hari kiamat juga akan datang di hari Jumat sesuai yang dikatakan oleh Rasulullah.
Berikut ini hadis yang memperkuat tentang pernyataan-pernyataan tersebut, Imam as-Syafi’i dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin Ubadah:
سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya: “Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung daripada hari raya kurban dan hari raya Fitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturahmi. Hari Kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya Kiamat pada hari Jumat.”
2. Hari Penghapusan Dosa
Seperti yang telah dibahas dalam hadis di atas, hari Jumat merupakan rajanya hari yang memiliki kedudukan istimewa. Segala amal baik yang diperbuat akan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Selain itu, hari Jumat juga menjadi hari yang istimewa bagi umat muslim karena Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hambaNya. Jika seseorang menjauhi dosa dari hari Jumat ke Jumat selanjutnya, dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.
Berikut ini hadis yang memperkuat pernyataan tersebut, Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata:
عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” (HR Muslim 233)
Berikut hadis lain yang diriwayatkan Imam Muslim:
“Barangsiapa berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni.” (HR. Muslim)
3. Salat Jumat Menjadi Hajinya Orang-Orang Fakir
Syaikh Ihsan bin Dakhlan menjelaskan bahwa orang-orang fakir (tidak mampu) akan mendapat pahala seperti berangkat menuju tempat haji ketika berangkat salat Jumat di masjid.
Tingkatan pahalanya memang berbeda dengan orang-orang yang pergi haji ke Mekkah namun sama-sama mendapat pahala besar dari Allah SWT.
Berikut ini hadis yang memperkuat pernyataan tersebut, Imam al-Qadla’i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ
Artinya: “Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”
Dengan pernyataan Rasulullah SAW tersebut, diharapkan agar semua orang tidak meninggalkan salat Jumat.
4. Orang yang Meninggal Hari Jumat Dilindungi dari Fitnah Kubur
Keutamaan hari Jumat selanjutnya, yaitu orang-orang yang wafat pada hari Jumat akan diberikan perlindungan oleh Allah SWT dari fitnah kubur.
Keutamaan ini tertuang dalam hadis, Imam Ahmad dan Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Ash:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Artinya: “Tiada seorang muslim yang wafat di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”
Arti dari terjaganya orang yang meninggal di hari Jumat dari fitnah kubur menurut Al Manawi adalah orang tersebut tidak akan ditanya malaikat saat di dalam kubur.
Sementara menurut Imam Al Zayadi orang yang meninggal pada hari Jumat tetap akan ditanya malaikat. Tapi akan diberikan kemudahan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
5. Pahala Berangkat Shalat Jumat Sama Seperti Pahala Puasa dan Salat Selama 1 Tahun
Pahala orang-orang yang berangkat menuju masjid untuk salat Jumat sama seperti pahala puasa dan shalat selama satu tahun.
Pahala tersebut akan diberikan jika orang tersebut mandi, membasuh pakaian dan kepala, bergegas menuju masjid, tidak menggunakan kendaraan, mendengar khotbah dengan hikmat.
Pahala berangkat shalat jumat tersebut tertuang dalam hadis berikut ini:
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Artinya: “Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khotbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khotbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan salat selama satu tahun.” (HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim)
6. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Hari Jumat juga menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa karena pada hari tersebut Allah akan mengabulkan doa-doa hambaNya yang bertakwa. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata:
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat; pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari yang sama Adam dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu juga Adam diturunkan dari surga (ke bumi), dan pada hari itu pula kiamat akan terjadi. Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat yang tidak sekali-kali seseorang hamba yang beriman menjumpainya dalam keadaan salat – Rasulullah menggenggam jari jemarinya mengisyaratkan waktu itu cuma sebentar— lalu ia meminta suatu kebaikan kepada Allah, melainkan Allah memberinya apa yang dimintanya itu.”
Abdullah ibnu Salam juga pernah berkata bahwa dia tahu waktu yang ijabah untuk berdoa, yaitu di penghujung siang pada hari Jumat.
Karena pada waktu itulah Allah menciptakan Nabi Adam, sementara para ulama menjelaskan waktu ijabah untuk berdoa adalah setelah shalat Ashar sebelum matahari terbenam.(Dari Berbagai Sumber)