SAMARINDA (Amanah Ummat.Com)– Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (IKA STIKSAM) sukses menggelar Seminar Nasional Kesehatan dengan tema “Menghadapi Peningkatan Insiden Gagal Ginjal di Usia Muda: Pencegahan, Diagnosis, dan Pengelolaan Berbasis Evidence-Based Medicine (EBM)”. Acara ini diselenggarakan pada Minggu, 27 April 2025, di Kampus STIKSAM, Samarinda, sebagai bagian dari rangkaian Musyawarah Besar ke-III IKA STIKSAM.
Acara dibuka oleh Ketua STIKSAM apt. Supomo, M.Si. yang menyambut baik kegiatan Seminar Nasiomal Kesehatan yang digagas oleh Alumni dan berharap terus berkolaborasi dengan STIKSAM ke depan.
Seminar menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu dr. Astried Indrasari, Sp.PD-KGH, FINASM dan Dr. apt. Triswanto Sentat, M.Farm.Klin. Astried Indrasari memaparkan materi berjudul “Pendekatan Klinis dan Diagnosis Gagal Ginjal pada Usia Muda: Integrasi Evidence-Based Medicine dalam Praktik Kedokteran”. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti peningkatan kasus gagal ginjal di usia muda dari perspektif klinis, termasuk faktor penyebab (etiologi), gejala awal, serta metode diagnosis terkini berbasis bukti (evidence-based).
“Deteksi dini dan manajemen pasien berisiko tinggi gagal ginjal sangat penting, terutama dalam pengelolaan hipertensi dan penyakit ginjal kronis (PGK) secara terintegrasi,” tegas dr. Astried.
Dr. Astried juga menekankan pentingnya penerapan Evidence-Based Medicine (EBM) dalam pengambilan keputusan klinis untuk memastikan penanganan yang efektif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Dr. apt. Triswanto Sentat membawakan materi “Mengapa Usia Muda Rentan Cuci Darah? Perspektif Farmakologi dan Pencegahan”. Dr. Triswanto mengupas tuntas tinjauan farmakologi terkait penyakit ginjal kronis (PGK) serta strategi pencegahan yang dapat diimplementasikan oleh apoteker dan tenaga farmasi.
“Faktor gaya hidup, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kurangnya kesadaran akan kesehatan ginjal menjadi penyebab meningkatnya risiko gagal ginjal di usia muda,” jelasnya. Dr.apt. Tris juga menyampaikan pentingnya peran tenaga kesehatan dalam edukasi masyarakat mengenai pencegahan dan pengelolaan risiko.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat serta tenaga kesehatan mengenai pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan gagal ginjal di usia muda melalui pendekatan Evidence-Based Medicine (EBM).
“Dengan seminar ini, kami berharap dapat memberikan solusi berbasis bukti untuk menekan angka kejadian gagal ginjal di kalangan generasi muda,” ungkap ketua panitia seminar Andi Fathur Rahman, A.Md.Farm.
Acara dihadiri oleh sekitar 350 peserta baik offline maupun online, termasuk mahasiswa, alumni, apoteker dan tenaga vokasi farmasi. Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber.
IKA STIKSAM berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu kesehatan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di masyarakat melalui kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang.. (Dr. apt. Eka Siswanto Syamsul, M.Sc. dan apt. Fitri Handayani, M.Si).
Comments are closed.