Perpustakaan SMPN 22 Samarinda Terus Berbenah

Aplikasi Inlislite Sangat Membantu Pustakawan

SAMARINDA  Amanah Ummat.Com-Paska dilaksanakan akreditasi dengan predikat B pada Bulan Maret 2023 lalu, Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 Samarinda ex Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP) yang terletak di Jalan Pahlawan kelurahan Dadi Mulya Samarinda terus berbenah dalam pengelolaan perpustakaan agar lebih baik kedepan.

Ana Dwimaya (43), Kepala Perpustakaan SMPN 22 Samarinda mengungkapkan pihaknya dengan kemampuan yang ada dibantu Ana Karnina (58) tenaga pustakawan yang cukup berpengalaman sejak tahun 1994 memulai meng-input database Perpustakaan. “Dengan menggunakan aplikasi Inlislite kami sangat terbantu, walau pun harus bekerja dari awal meng-input dan melakukan pengkodean deposit buku yang ada di perpustakaan ini.” Jelas Ana Dwimaya.

Proses pembenahan koleksi perpustakaan SMPN 22 Samarinda

Target pembenahan perpustakaan diharapkan sebelum tahun ajaran baru telah selesai, sehingga begitu tahun ajaran baru penerimaan anggota Baru sudah siap. “Penggunaan aplikasi Inlislite sangat mempermudah kami, tidak ada hambatan. Saat ini baru lebel ulang buku-buku yang ada dengan target 100 buku dalam sehari,” ungkap wanita yang bertugas di SMPN 22 sejak Januari 2020.

Koleksi pustaka yang dimiliki Perpustakaan SMPN 22 Samarinda saat ini sebanyak 1.620 judul, dengan jumlah eksemplar 17.869 buku terdiri dari buku teks 91 judul (16.324 eksemplar), buku 244 judul (260 eksemplar), buku non fiksi 771 judul (771 Eksemplar), buku referensi 514 judul (514 eksemplar).

Dalam memberikan pengkodean terhadap koleksi buku-buku Perpustakaan seperti dijelaskan Ana Karnina (58) menggunakan kode 000 (karya umum), kode 111 (filsafat/psikologi), kode 200 (Agama), 300 (ilmu-ilmu sosial), 400 (bahasa), kode 500 (ilmu-ilmu murni), kode 600 (ilmu-ilmu terapan), kode 700 (penjaskes), kode 800 (kesusasteraan), kode 900 (sejarah dan geografi).

Ana Dwimaya (kanan) dan Ana Karnina (kiri)

Untuk keanggotaan Perpustakaan SMPN 22 menerapkan sistem otomatis dengan mengeluarkan kartu anggota tersendiri bagi setiap siswa baru. “Keanggotaan siswa semua otomatis menjadi anggota perpustakaan sekolah, termasuk guru-guru yang ada.” Jelas Ana Karnina

Dalam upaya memasyarakatkan Perpustakaan kepada siswa kami selalu sosialisasi tak ada hentinya termasuk himbauan menggunakan perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar, mengerjakan tugas sekolah. “Karena kalau mengerjakan tugas sekolah di perpustakaan ini siswa akan mudah mencari referensi. Namun saat sekarang ini kami batasi kunjungan karena sedang ada pembenahan,” jelasnya.

Upaya menambah deposit koleksi perpustakaan dijelaskan Ana Karnina pernah mendapatkan hibah buku dari Perpustakaan Daerah. “Kami pernah dapat hibah buku, dengan sebelumnya mengirim proposal ke perpustakaan wilayah dan kota. Dan juga ke siswa-siswi yang lulus kami himbau untuk menghibahkan buku-buku yang tidak terpakai ke perpustakaan sekolah.” Jelasnya.

Namun demikian Ana mengakui masih ada kekurangan yang belum bisa diadakan karena keterbatas anggaran yaitu pengadaan alat scan barcode. “Untuk komputer dan printer sudah ada, tinggal alat scan barcode saja yang belum tersedia,” ungkapnya.(mun)

Bagikan
Leave A Reply

Your email address will not be published.