SAMARINDA (Amanah Ummat.Com) MUI Kota Samarinda terus mengejar target pembentukan MUI di 10 kecamatan se Samarinda, hingga awal januari 2025 sudah terbentuk MUI di 5 Kecamatan, yaitu, MUI Kecamatan Sambutan , Kecamatan Sungai kunjang, Kecamatan samarinda Ulu , Samarinda Utara dan terakhir atau ke lima adalah MUI Kota Loa janan ilir.
Seperti halnya pembentukan MUI kecamatan sebelumnya, Pembentukan MUI Kecamatan Loa janan ilir adalah berdasarkan musyawarah dan mufakat yang mana dari beberapa unsur tokoh masyarakat dari Tokoh Muhammadiyah Kecamatan, NU kecamatan, Pondok Pesantren dan lingkungan kampus atau cendikiawan berkumpul untuk menentukan siapa yang menjadi Ketua MUI.
“Silahkan bapak bapak bermusyawarah untuk menentukan siapa yang dipilih menjadi ketua MUI, saya yakin semua bapak bapak pantas jadi ketua MUI, semua mau, mampu, tapi cari yang punya waktu atau mau menyisihkan waktunya untuk mengabdi ke MUI”,ujar KH Mundzir dihadapan Tokoh masyarakat Loa Janan ilir di Kantor MUI Samarinda jalan Juanda no 9 Samarinda, Rabu 15 januari 2025.
KH Muhammad Mundzir menjelaskan ,MUI didirikan pada 26 Juli 1975 di Jakarta. MUI merupakan organisasi independen yang terdiri dari dewan ulama yang diakui keahliannya dalam teologi Islam, hukum, dan yurisprudensi.
Lanjut Mantan Ketua NU ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibentuk untuk memperkuat agama, mempererat persatuan umat Islam, dan mendorong partisipasi ulama dalam pembangunan, kemudian yang paling utama adalah m menjadi wadah komunikasi dan koordinasi antar ormas dan lembaga Islam
“MUI hingga saat ini bisa menyatukan umat, dan sebagai wadah komunikasi antar lembaga , karena MUI bisa duduk bersama antara Muhammadiyah dan NU, Muhammadiyah dan dan lembaga lembaga lainya, tidak mungkin orang muhammadiyah jadi pengurus N U atau sebaliknya, itulah MUI bisa bertahan hingga saat ini.
Kepada Pengurus MUI kecamatan loa janan ilir, Utara KH Muhammad Mundzir mengapresiasi para pengurus MUI kecamatan yang baru dibentuk, juga para tokoh masyarakat dari Muhammadiyah, NU dan Pesantren yang telah mengutus kader terbaiknya sebagai pengurus MUI kecamatan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada bapak bapak yang telah sudi untuk mengupayakan terbentuknya muI kecamatan, padahal saya tau kesibukan bapak bapak sebagai tokoh masyarakat, ada yang urus pesantren, urus organisasi, urus sekolah tapi masih bis menyempatkan untuk membentuk MUI,”kata KH Muhammad Mundzir
Menurut KH Muhammad Mundzir, menjadi pengurus sebuah organisasi keagamaan menang tidak mudah, karena suatu pengabdian, tidak ada uang, tidak ada gaji, hanya lillahitangala.
KH Muhammad Mundzir percaya semua tokoh agama, masyarakat mampu dan mau menjadi pengurus, namun terkadang kesempatan itu sulit didapat, apalagi yang punya pesantren ,punya madrasah tentu tak mudah mencari waktu, namun dengan niat yang tulus insya Alloh akan bisa membagi waktu.
Kh Muhammad Mundzir berpesan masalah dana operasional insya Allah bisa dicari asalkan membuat program program yang menyentuh umat, berjalan dulu kerja dulu, buat program, insya Allah dana ada jalan keluarnya.
“Masalah dana jangan khawatir MUI adalah organisasi yang besar dan kredibel dan dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah, jangan khawatir,”katanya.
Sementara Sekretaris MUI Kota Samarinda KH Suparman menjelaskan, Kota Samarinda terdiri dari 10 Kecamatan, yaitu , Loa Janan Ilir, Palaran, Samarinda Ilir, Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Sambutan, Sungai Kunjang, Sungai Pinang.
Dari 10 kecamatan baru terbentuk MUI di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai kunjang dengan ketuanya KH Ali Mahmudi, Kecamatan Sambutan KH Ali Zubair, Kecamatan Samarinda ulu KH Abdurrahman , Samarinda Utara dengan ketuanya KH Syamsul Arifin. Dan terakhir atau yang kelima adalah Loa janan Ilir dengan Ketuanya KH Ahmad Yazid” Kata KH Suparman (Roghib)
Comments are closed.