Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda Gelar Seminar Nasional Farmasi
SAMARINDA( Amanah Ummat Com) – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM) sukses menggelar Seminar Nasional Farmasi dengan tema: “Sustainable Issue in Cosmetics.”
Acara yang berlangsung secara hybrid, Aula lantai 6 STIKSAM melalui platform Zoom Meeting ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan pada sabtu, 19 Oktober 2024.
Hadir beberapa pada kegiatan Dekan Fakultas Famasi UMKT Dr. apt. Dwi Lestari, M.Si, Dekan Fakultas Farmasi UNU Kaltim apt. Juliyanti, M.Farm, perwakilan STIKES Dirgahayu, Yayasan Kagama Kaltim Drs. Soendarto, perwakilan pengurus PD IAI Kaltim dan perwakilan pengurus PC IAI Samarinda.
Narasumber pada kegiatan tersebut, yaitu: apt. Yullia Sukawaty, M.Sc, yang merupakan dosen Farmasi STIKSAM dan apt. Rahmad Hidayat, M.Sc yang merupakan CEO dan Faunder Farma Masterclass.
Dalam sambutannya Ketua panitia Alfiana Dwi Puspita, M.Si. Tema ini membahas topik terkait tren terkini dalam bidang kosmetik, potensi kekayaan alam Indonesia dalam pengembangan kosmetik, tips pemilihan skincare dan kosmetik berdasarkan kondisi kulit, regulasi kosmetik di Indonesia, serta peluang bisnis dan inovasi dalam produk kosmetik. Adapun jumlah peserta sebanyak 430 orang, 330 orang offline dan 100 orang online.
Ketua STIKSAM apt. Supomo, M.Si menyampaikan bahwa seminar ini menjadi sangat penting, karena di era saat ini, tantangan kesehatan global terus meningkat, salah satunya pengguaan kosmetika yang aman dan tentunya juga peluang bisnis yang menjanjikan.
“Memiliki kepercayaan diri yang tinggi bagi farmasis dapat menimbulkan perasaan mampu mengerjakan pekerjaan kefarmasian dengan baik, sehingga dapat lebih mudah menyelesaikan setiap pekerjaan dan meraih sasaran (goal) baik sebagai entrepreneur, pemasaran maupun formulator kosmetika” tutup apt. Supomo.
Pemateri pertama Yullia menjelaskan terkait Kosmetik yang merupakan produk perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis.
“Teledermatologi adalah salah satu inovasi skincare yang mengombinasikan telekomunikasi dan dermatologi. Dengan teledermatologi, konsumen dapat dengan mudah berkonsultasi dengan ahli kulit atau dermatolog, secara daring untuk membantu dalam mengatasi masalah kulit mereka.“ ujar Yullia
Inovasi skincare selanjutnya yang bisa menjadi panduan Smartpreneur dalam menyusun konsep produk adalah dengan bahan yang difermentasi (precision-fermented ingredients). Teknik ini akan melibatkan proses fermentasi bahan-bahan alami seperti tumbuhan, buah-buahan, atau mikroorganisme untuk menghasilkan bahan atau kandungan yang lebih efektif dan bermanfaat bagi kulit.
“Contoh bahan yang difermentasi meliputi fermentasi dari beras, ginseng, atau maple yang kaya akan prebiotik dan probiotik. Bahan-bahan yang difermentasi dapat meningkatkan kelembapan, elastisitas, dan melindungi kulit dari bahaya polutan”. tutup Yullia.
Pemateri kedua Apt. Rahmat Hidayat, M.Sc atau akrab disapa Apoteker Rahmato menjelaskan terkait kosmetik aman yang merupakan kosmetik yang tidak beracun, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, dan tidak menyebabkan iritasi atau reaksi alergi kulit. Kosmetik aman juga memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Kosmetika tidak dapat menyembuhkan/mengobati luka, radang, infeksi dan penyakit kulit lainnya dan tidak disuntikkan ke dalam tubuh manusia, maka jika dapat menyembuhkan ataupun disuntikkan maka termasuk dalam golongan obat.” ujar apt. Rahmato
Snail mucin kaya akan asam glikolat yang akan melarutkan stratum korneum usang dan merangsang pembentukan sel baru, dan merangsang kulit baru pasca peradangan.
“Berbeda dengan AHA, BHA akan masuk ke dalam sel kulit, dan melarutkan sel kulit mati lemak, sehingga berfungsi untuk menghilangkan jerawat dan kulit berminyak” tutur apt Rahmato (Dr. apt. Eka Siswanto Syamsul, M.Sc)
.