SAMARINDA (Amanah Ummat.Com)– Orang Samarinda siapa yang tidak mengenal Gado-gado, salah satu makanan sehat campuran bumbu kacang dan sayur-sayuran, plus tahu, tempe, kadang juga diberi cingur dan telor rebus dengan tambahan petis, ditambahi irisan lontong rata-rata penjualnya perantau dari Madura.
Namun walaupun banyak penjual gado-gado di Samarinda tapi rasanya yang pas di lidah hanya tertentu saja. Salah satunya warung gado-gado yang pas rasanya di lidah adalah Gado-gado Simpang Puncak (Mama Azis), rasanya legit, harganya pun tidak menggigit, dan bikin perut kenyang, bisa nambah kerupuk lagi.
Musnade (48) atau biasa dipanggil Mama Azis penjual gado-gado Simpang puncak yang mewarisi resep dari orang tuanya, sudah lebih satu tahun membuka warung gado-gado dengan nama Gado-gado Simpang Puncak/Mama Azis terletak di Jalan DR. Wahidin Sudirohusodo (d/h Jalan Arga Mulya Dalam) Gang 12 atau masuk Gg. Hidayah, Dadi Mulya, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda.
“Orang tua saya dulu juga jualan gado-gado di Pelabuhan Tidar Balikpapan (sebutan pelabuhan Semayang – karena dulu hanya ada kapal Tidar yang langsung dari Balikpapan menuju Surabaya), paling laris, pas ada kapal Tidar sandar, antri pembeli,” kenang Musnade.
Sebelum membuka warung gado-gado di Simpang Puncak Dadi Mulya, Musnade puluhan tahun menekuni jualan gado-gado di Pasar pagi, sejak sebulan sebelum Ramadhan tahun 2024/1445 H baru buka warung gado-gado di rumah.
“Saya jualan gado-gado di depan loss buah Pasar Pagi, sejak tahun 1988, baru kali ini jualan di rumah, sejak pasar pagi di bongkar saya jualan pindah ke rumah,” tutur ibu beranak tiga ini.
Saat pasar pagi dibongkar, Musnade mendapat relokasi tempat di pasar Sungai Dama’. “Saya di kasih tempat di pasar Sungai Dama’ tapi saat jualan sepi tidak ada orang masuk. Akhirnya saya putuskan jualan di rumah saja. Saat di pasar pagi satu hari bisa dapat 1 juta, kalau sepi paling 300 ribu, tapi saat di pasar Sungai Dama’ apalagi pembeli, orang lewat saja tidak ada.” jelasnya.
Ia berharap jika pembangunan pasar pagi sudah selesai bisa kembali mendapatkan tempat di sana. Tapi warung yang dirintisnya di depan rumah tempat tinggalnya tidak akan ditutup. “Kasihan pelanggan sudah banyak, saya tidak gunakan aplikasi tapi Alhamdulillah pelanggan berdatangan. Mulai buka jam 9 pagi, tutup biasa habis isya’,” jelasnya.
Warung gado-gado Simpang Puncak ini sering di datangi rombongan warga Tionghoa jika jalan sore-sore. “Enak rasanya, bumbu kacangnya pas, harganya juga murah. Setiap kali olahraga sore sering mampir,” ucap Merry warga Jalan Panglima Batur Samarinda.
Shafa, pelanggan baru pertama kali mengatakan dirinya baru pertama kali makan di sini, tapi begitu dicoba rasanya cocok dengan lidahnya. “Tadi makan gado-gado dua porsi pakai cingur dan telor rebus, tambah kerupuk, minum es stup dan cendol cuma Rp40 ribu. Rasanya enak, cocok dilidah saya, kalau ada waktu lain kali datang lagi ke sini,” tuturnya.
Ditambahkannya bagi penggemar gado-gado yang ingin mencoba gado-gado Simpang puncak bisa cari di google map, “ketik aja di google map gado-gado Madura mama Azis, muncul tu, langsung klik saja,” tambahnya.(mn)
Comments are closed.