Muara Badak Jadi Sentra Pembiakan Benur
KUTAI KARTANEGARA (Amanah ummat.Com) – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kukar berupaya memperkuat sektor perikanan daerah dengan membangun pusat pembiakan benur udang tiger. Lokasi pembiakan tersebut akan didirikan di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa pembangunan pusat pembiakan ini memiliki beberapa tujuan, termasuk mempermudah distribusi benur ke kelompok budidaya di Kukar. Selain itu, pusat pembiakan ini diharapkan bisa menekan biaya bagi para pembudidaya lokal, yang selama ini harus mengandalkan benur dari luar daerah.
“Selama ini, pembudidaya udang di Kukar bergantung pada distributor benur dari luar, seperti Surabaya dan Bali,” ujar Muslik pada Senin, 2 Nopember 2024
Menurut Muslik, pembangunan pusat pembiakan di Desa Tanjung Limau sudah mencapai sekitar 40 persen. DKP Kukar menargetkan pembangunan ini rampung pada akhir tahun agar pusat pembiakan tersebut segera dapat digunakan.
“Kita berharap pada akhir tahun ini pusat pembiakan benur bisa segera difungsikan,” tutup
Potensi budidaya udang vaname di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dianggap sangat menjanjikan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kukar tengah berupaya untuk memaksimalkan hasil produksi udang ini.
Saat ini, DKP Kukar sedang mempersiapkan tambak untuk budidaya udang vaname di Kecamatan Muara Badak dan Samboja.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi produksi udang di Kalimantan Timur serta memperkenalkan produk baru dari Kukar, yang sebelumnya dikenal sebagai penghasil utama udang windu yang telah diekspor ke berbagai negara.
Meski potensi budidaya udang vaname cukup besar, saat ini produktivitasnya masih terbilang rendah, hanya mencapai sekitar 50 kilogram per hektar tambak.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi udang di Kukar. Kami memilih udang vaname karena telah terbukti sukses dibudidayakan di Pulau Jawa, di mana hasil produksinya mencapai 30 ton,” jelas Muslik.
Pengembangan budidaya udang vaname terus dilakukan, namun Muslik mengingatkan pentingnya teknologi yang tepat dalam pemeliharaannya. Ia menegaskan komitmen DKP Kukar untuk terus mendorong produktivitas udang vaname agar memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama bagi para pembudidaya. “Kami optimis bahwa hasil budidaya ini ke depannya akan sangat menguntungkan,” pungkasnya.(Adv Diskominfo Kukar)