Banyak kasus Kematian Terlantar, Relawan Ngadu Wawali Kota Samarinda

Wawali"Kita cari Silusinya.

SAMARINDA (Amanah Ummat.Com) Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur tidak lepas dari munculnya Persoalan masalah sosial, seperti anak pang, warga terlantar sakit dan hingga penemuan jenazah tanpa kelurga bahkan tanpa identitas pun muncul dan bahkan sering didapati.

Syarifah Halimah PSM Kelurahan Sungai Dama’ Kecamatan Samarinda Ilir menyebutkan kasus yang ditangani dalam akhir Januari 2025 lalu berturut-turut ada 5 kasus kematian tanpa diketahui keluarganya di wilayah kerjanya. Alhasil karena ketiadaan biaya untuk proses pemulasaraan semua diupayakannya dengan meminta bantu Yayasan Silaturahmi Informasi Taruna Kalimantan Timur mencari pendanaan.

“Terus terang akhir Januari kemarin saya masih ada hutang 2 juta untuk menguburkan 5 jenazah terlantar. Padahal sudah dibantu maksimal oleh rekan-rekan YSITKT,” terang Syarifah saat bersama pengurus Yayasan Silaturahmi Informasi Taruna Kalimantan Timur (YSITKT) bersilaturahmi dengan Wakil Walikota Samarinda Syaifuddin Zuhri, Senin (10/3/2025) di ruang rapat Lantai 2 Balaikota Samarinda.

Muhammad Rizaldi Ketua YSITKT menyampaikan persoalan yang di dapat di lapangan seperti penanganan warga terlantar, jenazah terlantar kita mencoba diskusikan dengan pak Wakil Walikota untuk mencari sumber-sumber pendanaan dalam penanganan kemanusiaan. “Itu tujuan kami silaturahmi dengan pak Wakil Walikota,” jelas Rizaldi didampingi Syarifah dan Joko dari pengurus YSITKT.

Selain persoalan tersebut, Joko Pengurus YSITKT yang tinggal di kelurahan Sungai Siring Samarinda Utara mengeluhkan minimnya ambulance emergency di wilayahnya sehingga mana kala terjadi kecelakaan terpaksa harus menunggu ambulance dari kota untuk penanganan dan evakuasi korban.

“Di Sungai Siring banyak ambulance, di puskesmas sungai Siring juga ada dua ambulance tapi anehnya jika ada kecelakaan selalu alasan tidak ada sopir, demikian juga jika membawa korban kecelakaan setelah ditangani di puskesmas Sungai Siring mau dirujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie pasti tidak bisa gunakan ambulance puskesmas, alasannya tidak ada sopir,” ungkap Joko dihadapan Wakil Walikota.

Demikian juga dengan ambulance masjid, lanjut Joko yang tidak dapat digunakan untuk emergency, “Jadi mohon dapat ditempatkan ambulance apakah itu dari 112 atau PMI agar punya pos di Sungai Siring sehingga cepat respon jika terjadi kecelakaan. Karena kecelakaan di wilayah Sungai Siring rata-rata fatal korbannya,” jelas Agus.

Joko juga menyampaikan persoalan Tugu perbatasan yang bentuknya menjulang tinggi seperti gading gajah kondisinya sudah keropos dibagian kaki-kaki dan Kuningannya penutup kerangka tugu sudah banyak yang dicuri sehingga dikhawatirkan jika ada angin kencang bisa roboh. Selain itu juga mengeluhkan jauhnya jangkauan pos pemadam kebakaran di wilayah.

Wakil Walikota Samarinda Syaifuddin Zuhri yang menerima Pengurus Yayasan Silaturahmi Informasi Taruna Kalimantan Timur di dampingi Fahrul Hamid dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Samarinda, Hendra AH,  bersama staf berusaha akan mencari solusi.

Menurut Wawali seharusnya ini menjadi urusan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. “Ini tanggung jawab kita bersama, Nanti saya akan bicara lebih detail dengan dinas sosial jangan sampai relawan yang telah membantu justru dibebankan biaya sampai harus berhutang,” jelasnya.

Syaifuddin Zuhri juga berjanji akan menggandeng Paguyuban-paguyuban kedaerahan untuk turut aktif menangani masalah sosial jika yang terlantar dari daerah di luar Kalimantan Timur. “Nanti kita cari waktu mengumpulkan para ketua paguyuban untuk diskusi,” tambah Syaifuddin yang juga sebagai Ketua Umum DPP Sijaka (Silahturahmi Keluarga Jawa Kalimantan).

Sementara itu Fahrul Hamid dari Bagian Kesra menyampaikan banyak dana shodaqoh yang digalang dari staf Balaikota seharusnya bisa dimanfaatkan untuk penanganan kasus-kasus seperti ini. “Tapi untuk penggunaan dananya satu pintu melalui pak walikota,” jelasnya.

Kepala Disdamkar Samarinda Hendra AH menyampaikan bahwa pihaknya telah mengusulkan untuk mendirikan Posko Pemadam ke-12 di Sungai Siring, cuma masih terkendala personil.

“Usulan sudah kami sampaikan pak untuk membuat posko di Sungai Siring kebetulan ada salah satu pengusaha yang siap menghibahkan tanahnya untuk pendirian posko, cuma yang menjadi hambatan kurangnya personil. Untuk kendaraan pemadam cukup,” jelas Hendra AH

Dalam pertemuan tersebut Wawali Syaifuddin Zuhri berjanji akan segera mengkordinir dan juga akan mengupayakan kendaraan untuk operasional Syarifah Halimah sebagai tenaga sosial agar mudah mobilisasi dalam penanganan setiap kejadian. “Kasihan relawan sosial menunggu tumpangan dulu baru datang menangani kasus, nanti kita upayakan untuk kendaraan,” pungkas Syaifuddin Zuhri.(mn)

Bagikan

Comments are closed.