PERKIMPULAN teater anak-anak, Kelompok Rumpun Pisang, dibentuk Alm Ahmad Rizani Asnawi, tahun 1980 – sebagai bagian dari program Dewan Kesenian Samarinda mengembangkan apresiasi seni pertunjukan. Saya bersama anak-anak itu sejak awal, sampai 10 tahunan kemudian, saat segalanya lantas menjelma jadi kenangan terindah sepanjang hayat. Milestone pada hidup yang melompat-lompat.
Sudah sulit menandai mereka satu persatu. Jika bertemu sekarang, hampir semua bikin pangling. Beberapa masih bersama saya dalam pergaulan yang telah sangat berbeda, namun dengan muatan emosi yang insyaallah tak berubah.
Jelas, sebagian besar sudah emak-emak dan bapak-bapak – sebagian malah nenek-kakek. Tentu, pun telah terserak ke mana-mana bidang kehidupan dan peruntungan.
Waktu itu kami berkemah di sini, di kawasan Air Terjun Tanah Merah Samarinda. Seraya mengais-ngais potensi, bakat, dan semangat, berlatih menghayati keberagaman – sosial, ekonomi, budaya, agama dan pengetahuan di antara kami, di atas pijakan yang sama dan khas; Bumi Kalimantan yang selalu ikhlas. Gila! Asyik banget! Teater akhirnya bukan lagi sekadar ‘main drama’! Ekting!
Saya masih di usia 20-an tahun. Mereka antara usia TK dan SMP/SMA. Mereka panggil saya ‘kak’. Sesederhana itu proses kami menjadi kakak-adik, dipersaudarakan. Lalu, begitulah mereka ikut ambil peran dalam pemberian makna pada hidup yang fana.
Banyak sekali cerita tentang mereka dan kami. Tapi biarlah kali lain. Saat ini tiba-tiba saya kangen mereka. Ai lop mereka pul, pokoknya!(**)