Pilkada Kaltim 2024 , ASN Dispora Kaltim Harus Netral
SAMARINDA (Amanah Ummat.Com) Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim Sri Wartini, SE.,MM. terus mengingatkan seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) agar menjaga netralitas pada jelang hingga pasca Pemilu 2024.
“Saat ini anda tidak perlu menjadi tim sukses dari calon tertentu, anda semua harus netral. Tidak perlu membagi si ini punya kelebihan, si itu kekurangan nya ini. Tidak perlu itu. Siapapun pemimpin yang terpilih nantinya harus kita dukung sebagai penyelenggara pemerintahan. Jangan kita mengkampanyekan ataupun mempromosikan di media social atau di grup dispora,”ujarnya dalam beberapa kesempatan.
Disampikannya bahwa asas netralitas sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU Nomor 5 Tahun 2014 bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruhmanapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
“Dalam hal etika terhadap diri sendiri PNS wajib menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan. Maka PNS dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis atau berafiliasi dengan partai politik, tolong diingat dan dilaksanakan ini,”tegas Sri Wartini
Disamping itu, Sri Wartini juga mengajak seluruh pegawai di lingkungan Dispora Kaltim untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan mendukung peningkatan Indeks Literasi Digital Provinsi Kalimantan Timur yang saat ini berada di posisi tiga tingkat Nasional dalam pengembangan literasi tahun 2022 dengan nilai 3,62.
“Era kemajuan tekhnologi harus kita ikuti bersama, jangan sampai tertinggal. Literasi sebagai pegawai pemerintah harus kita tingkatkan, Jangan sampai kita tidak lebih tahu dari masayrakat yang menggunakan layanan yang kita berika. Kita harus lebih tahu. Kuncinya ya, membaca. Termasuk juga pelayanan kepada masyarakat seperti penggunaan venue, sekarang sudah ada pembayaran secara digital gunakan itu,” kata PLT Dispora kaltim ini..
Dirinya pun menginatkan bahwa kemajuan tekhnologi ini, tidak akan dapat bertransformasi dengan baik apabila manusianya juga tidak peduli.
“Unsur penting dari transformasi digital itu manusianya bukan teknologinya, kalau tekhnologinya sudah pasti berubah sesuai kebutuhan zaman. Tinggal manusianya mau apa tidak menyesuaikan,” katanya.(ADV Dispora kaltim/Zal)