SAMARINDA (Amanah Ummat.Com) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur tengah menyoroti tantangan besar dalam regenerasi atlet daerah. Berdasarkan hasil evaluasi, dari 659 atlet yang diturunkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh-Sumut, hanya 20 persen yang masih berada dalam usia produktif untuk memperkuat Kalimantan Timur pada PON berikutnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Dispora Kaltim yang kini mendorong langkah-langkah pembinaan lebih intensif untuk atlet muda.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyampaikan bahwa angka tersebut menunjukkan pentingnya upaya regenerasi atlet di berbagai cabang olahraga. “Kami melihat perlunya fokus lebih besar pada pembinaan atlet muda agar kita tetap kompetitif di tingkat nasional. Hal ini membutuhkan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan pengurus cabang olahraga (cabor),” ujarnya dalam sebuah dialog yang membahas kondisi terkini olahraga di Kaltim.
Rasman mendorong pengurus cabor di Kaltim untuk lebih serius dalam pembinaan dan pengembangan atlet-atlet muda yang memiliki potensi. Menurutnya, pembinaan yang berkesinambungan menjadi kunci dalam mencetak atlet berprestasi yang mampu bertahan lebih lama dan siap berkompetisi di berbagai kejuaraan. “Pembinaan harus terus dilakukan dari usia muda, dengan metode yang terstruktur dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dispora Kaltim menyadari bahwa pembinaan atlet muda menghadapi tantangan tersendiri, termasuk ketersediaan fasilitas yang memadai serta dukungan finansial yang konsisten. Namun, Rasman optimis bahwa dengan komitmen dan strategi yang tepat, regenerasi atlet dapat terwujud. “Kami mengharapkan semua pihak terkait bisa bekerja sama, mulai dari sekolah, komunitas olahraga, hingga pemerintah daerah,” tambahnya.
Program regenerasi atlet ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan jumlah atlet usia produktif, tetapi juga untuk menjaga prestasi Kalimantan Timur di tingkat nasional. Dispora Kaltim akan memberikan dukungan kepada cabor melalui program pelatihan, fasilitas, dan dana pembinaan agar atlet muda mendapatkan pembinaan maksimal.
Rasman juga menekankan bahwa regenerasi atlet tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Ini memerlukan perencanaan jangka panjang yang melibatkan proses identifikasi bakat, pelatihan intensif, hingga dukungan psikologis bagi para atlet muda. “Untuk menciptakan atlet yang berdaya saing tinggi, kita perlu memulai dari dasar,” imbuhnya.
Dispora Kaltim berharap dengan strategi ini, cabang olahraga di Kalimantan Timur dapat terus bersinar di kancah nasional bahkan internasional. Langkah ini juga bertujuan untuk menumbuhkan minat olahraga di kalangan anak-anak dan remaja, sehingga mereka terinspirasi untuk menekuni karier di bidang olahraga.
Dengan berbagai langkah yang tengah disiapkan, Dispora Kaltim optimis regenerasi atlet akan berjalan sesuai rencana, dan Kalimantan Timur akan memiliki generasi atlet muda yang siap mengharumkan nama daerah di berbagai ajang olahraga mendatang. ( Adv Dispora Prov kaltim/Rudi )