Pembentukan MUI Kecamatan Sungai Pinang, KH Abdul Jalal Ketua Umum
SAMARINDA (Amanah Ummat.Com).–Berdasarkan peraturan organisasi (PO) DSN-MUI dari hasil MUNAS 2015 , MUI Kota /kabupaten harus membentuk MUI Kecamatan, oleh karena itu MUI Samarinda kepengurusan 2024-2029 membentuk MUI Kecamatan, ada 10 kecamatan yang akan dibentuk berdasarkan 10 Kecamatan yang ada di Kota Samarinda.
Sementara dari 10 kecamatan yang akan dibentuk sudah 5 kecamatan yang terisi kepengurusan MUI, yaitu MUI Kecamatan Sambutan , MUI Kecamatan Sungai kunjang, Kecamatan samarinda Ulu , MUI Samarinda Utara dan yang paling terbaru terbentuk pada tanggal (22/1) adalah MUI kecamatan Sungai Pinang dengan ketuanya umumnya KH Abdul Jalal.

Pembentukan Kepengurusan MUI kecamatan Samarinda Utara langsung dipimpin oleh Ketua Umum MUI Kota samarinda KH Muhammad Mundzir didampingi Sekretaris Umum Drs H Suparman ,Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Drs Yus’a Ahmad,SE,MM, Wakil Ketua Saparun ,M.Pd dan Wakil Bendahara Drs H Sumijan.
Sementara dari pihak Sungai Pinang Hadir beberapa tokoh masyarakat dan ormas seperi H Imam Effendi, H Ahmad Azum, ,KH Abdul jalil , Selamat Abu Sujak , saeroji dll
Menurut Ketua MUI Samarinda KH Muhammad Mundzir,Pembentukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan didasarkan pada Peraturan Organisasi (PO) DSN-MUI, yang merupakan hasil Munas 2015.
“MUI adalah lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang keagamaan. MUI didanai pemerintah, namun bertindak secara independen. Tujuan pembentukan MUI adalah: Memperkuat agama dengan cara yang dijelaskan Pancasila, Partisipasi ulama dalam pembangunan nasional, Mempertahankan keharmonisan antar umat beragama.,” ujar KH Muhammad Mundzir. Ketika membentuk MUI Kecamatan Sungai Pinang Samarinda di Gedung MUI Kota Samarinda jalan juanda Samarinda(22/1/2025).

Kepada Pengurus MUi kecamatan Sungai Pinang, KH Muhammad Mundzir mengapresiasi para pengurus MUI kecamatan yang baru dibentuk, juga para tokoh masyarakat dari Muhammadiyah, NU dan Pesantren yang telah mengutus kader terbaiknya sebagai pengurus MUI kecamatan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada bapak bapak yang telah sudi untuk mengupayakan terbentuknya muI kecamatan, padahal saya tau kesibukan bapak bapak sebagai tokoh masyarakat, ada yang urus pesantren, urus organisasi, urus sekolah tapi masih bis menyempatkan untuk membentuk MUI,”kata KH Muhammad Mundzir
Menurut Mantan ketua NU Kota samarinda ini, menjadi pengurus sebuah organisasi keagamaan menang tidak mudah, karena suatu pengabdian, tidak ada uang, tidak ada gaji, hanya lillahitangala.
KH Muhammad Mundzir percaya semua tokoh agama, masyarakat mampu dan mau menjadi pengurus, namun terkadang kesempatan itu sulit didapat, apalagi yang punya pesantren ,punya madrasah tentu tak mudah mencari waktu, namun dengan niat yang tulus insya Alloh akan bisa membagi waktu.( Infokom MUI Prov Kaltim/Kota Samarinda/Roghib
Comments are closed.