SAMARINDA (Amanah Ummat.Com) Memperkuat komitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ISFI Banjarmasin melakukan kunjungan benchmarking ke STIKES Samarinda pada Jumat (2/3/2025). Kegiatan ini merupakan implementasi dari rencana strategis pengembangan institusi untuk menciptakan tata kelola perguruan tinggi yang lebih efektif dan berdaya saing.
Delegasi STIKES ISFI Banjarmasin dipimpin langsung oleh Ketua apt. Erna Prihandiwati, S.F., M.Farm., didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Akademik, Ketua Program Studi, serta sejumlah dosen dan tenaga kependidikan. Sementara itu, STIKES Samarinda menyambut kedatangan rombongan dengan antusias di bawah pimpinan Ketua, apt. Supomo, S.Si., M.Si., beserta jajaran pimpinan, Badan penjaminan mutu, Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat, ketua Program Studi serta sejumlah dosen dan tenaga kependidikan.
Fokus kegiatan benchmarking meliputi empat pilar utama pengembangan institusi: Pertama, Transformasi Digital Pendidikan melalui implementasi sistem eCampus untuk optimalisasi layanan akademik dan administrasi berbasis teknologi. Kedua, Strategi Penguatan Kelembagaan menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era disrupsi digital. Ketiga, Inovasi Pembelajaran Klinis termasuk penerapan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) dan penyempurnaan mekanisme Review Tugas Lapangan (RTL). Keempat, Sistem Penjaminan Mutu Terpadu mencakup mekanisme evaluasi berkelanjutan dan audit mutu internal.
Dalam sambuatnnya, Ibu Erna menekankan bahwa kolaborasi antar institusi kesehatan merupakan kebutuhan strategis. “Pertukaran pengetahuan tentang manajemen sistem informasi akademik dan pola pembinaan kompetensi mahasiswa dari STIKES Samarinda akan menjadi referensi penting bagi pengembangan kampus kami,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Bapak Supomo menyatakan kesiapan untuk membangun kemitraan jangka panjang. “Kami mengapresiasi inisiatif ini dan siap mendukung melalui program joint research, pertukaran pengajar, hingga pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri kesehatan,” tegasnya.
Pada kegiatan tersebut juga diberikan kuliah tamu pada mahasiswa STIKSAM oleh Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc dengan judul Metode Pemisahan Bahan alam.
“Dalam upaya mengisolasi senyawa aktif dari bahan alam untuk pengembangan obat, berbagai metode pemisahan mutakhir kini diterapkan di industri farmasi, mulai dari teknik konvensional seperti ekstraksi pelarut, destilasi, dan kristalisasi hingga metode modern seperti kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC), kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS), serta ekstraksi fluida superkritis (SFE) yang mampu menghasilkan senyawa murni dengan efisiensi tinggi.” Ujar Prof. Subagus
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk meningkatkan Kerjasama pada Tridarma perguruan tinggi. Kedua pihak sepakat untuk melakukan evaluasi rutin kemajuan kerjasama setiap triwulan, dengan target terukur dalam peningkatan akreditasi institusi dan daya serap lulusan di dunia kerja. (Dr. apt. Eka Siswanto Syamsul, M.Sc,)
Comments are closed.