JAKARTA,(Amanah Ummat.Com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis menjelaskan makna kemerdekaan dalam konteks kebangsan dan keagamaan.
Menurutnya, kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa dan negara. Tidak boleh siapa pun dan kelompok mana pun memperbudak siapa pun dan kelompok mana pun.
“Karena kemerdekaan adalah hak seluruh manusia. Orang yang memperbudak dan menjajah kelompok lain adalah merampas kemerdekaan yang diberikan Allah SWT,” kata dia saat berbincang dengan MUIDigital, Jumat (16/8/2024).
Dalam konteks keagamaan, Kiai Cholil mengartikan makna kemerdekaan untuk bisa merdeka menyembah Allah SWT.
“Kita tauhid. Kita tak takut kecuali kepada Allah SWT. Kita bekerja semata-mata kepada Allah SWT dalam konteks keagamaan,” sambungnya.
Dalam konteks kebangsaan, Kiai Cholil menyampaikan, harus merdeka dengan mengatur negeri ini untuk kepentingan bangsa.
Dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), Kiai Cholil mengajak masyarakat untuk memerdekakan bangsa ini. Sebab, menurutnya, di beberapa sektor masih banyak yang terintervensi atau merasa terikat dengan kepentingan yang lain.
“Oleh karena itu, maknai kemerdekaan ke-79 RI, pastikan kota merdeka secara akidah, agama, hanya kepada Allah. Kebangsaan, kita pastikan mengatur bangsa ini oleh kita sendiri untuk kepentingan bangsa ini,” tegasnya.
Selain itu, Kiai Cholil berpesan, masyarakat harus mampu menghormati para pendahulu dengan cara mendoakan, melanjutkan cita-citanya, dan mengisi kemerdekaan dengan lebih baik.
“Kita (harus) bersatu mengejar ketertinggalan, kita bersaing dengan masyarakat dunia, persaingan bisa kita menangkan kalau ada sumber daya manusia hebat,” ujarnya.
Kiai Cholil mengungkapkan, Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan seperti stunting, keterbelakangan pendidikan dan kesejahteraan.
Lebih lanjut, Kiai Cholil berpesan agar masyarakat senantiasa bersyukur atas apa yang telah didapat oleh bangsa ini. Meski begitu, Kiai Cholil mengingatkan masyarakat untuk tidak merasa puas.
“Kita harus meningkatkan, karena kita harus terus bekerja, melaksanakan perintah Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi untuk membangun bumi untuk kepentingan generasi ke depan,” ungkapnya. (Sadam, ed: Nashih)