SANGATTA. Amanahummat.com – Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kutim terus melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat baggi anggota maupun masyarakat. Salah satunya adalah oengajian rutin atau taklim yang digelar setiap pekan.
Kegiatan keagamaan itu Rabu (18/1/2023) dilaksanakan di rumah Nanang Ardiansyah, di jalan Sulawesi V, no 123 Sangatta Utara. Menurut Sesepuh PWRI yang hadir malam itu, H Idrus Yunus, diharapkan taklim rutin ini bisa memberikan bekal bagi para pensiunan pegawai negeri sipil (PSN) itu kelak di akherat.
“Sebelum kita ‘pulang’ harus banyak-banyak bekal. Salah satunya menimba ilmu agama seperti yang kita laksanakan malam ini,” kata mantan Asisten Pemerintahan Setkab Kutim ini, mengawali kegitan taklim tersebut.
Taklim kali ini mengundang penceramah Dr Arif Rembang, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta. Bukan hanya kaum adam yang hadir, tapi para istri pensiunan ikut menyeramarakkan kegiatan pengajian tersebut serta warga sekitarnya.
Pada kesempatan itu ustadz Arif Rembang banyak mengupas tentang kematian. “Karena yang hadir kebanyakan adalah para pensiunan, lebih baik membahas terkait kematian,” kata ustadz Arif Rembang.
Menurut dosen STAIS ini, manusia disunahkan mengingat kematian, terutama saat melaksanakan ibadah. “Jika dalam sehari kita bisa mengingat terkait kematian sebanyak 20 kali, insya allah mati sahid,” kata Arif Rembang.
Tentunya dalam berbagai kegiatan yang menyangkut ibadah. Misalnya saat berdzikir, saat mau sholat maupun menuntut ilmu dan sebagainya.
“Siapa tau sholat isya malam ini merupakan yang terakhir bagi kita. Sebab, ajal seseorang tidak ada yang mengetahuinya. Itu merupakan rahasia Allah. Hanya Allah yang mengetahuinya,” ujar Arif Rembang.
Salah satu upaya untuk memperpanjang usia adalah bersedekah dan bersilaturahim. Jika seseorang banyak bersededah dan ikhlas, diharapkan bisa mencegah kebatilan dan memperpanjang usia. Demikian juga bersilaturahim.
Kendati demikian menurut Arif Rembang, manusia tidak boleh meminta mati. “Kecuali ada dua kita dibolehkan minta mati. Pertama di sekitar kita tidak ada lagi orang baik dan yang ada kafir. Kedua Jika mengalami sakit yang parah dan tidak ada obatnya lagi,” tambahnya. (*)