SAMARINDA Amanah Ummat.Com – Gelaran peringatan Maulid mNabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Paguyuban Silaturrahmi Jawa Kalimantan (SIJAKA) di GOR Palaran Samarinda, Sabtu (6/10/2024) malam, sukses menyedot perhatian puluhan ribu warga.
Acara yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun SIJAKA ke-3 ini berlangsung khidmat dan meriah.
Hadirnya ulama kharismatik, Gus Muhammad Iqdam Khalid, semakin menambah semarak acara.
Gus Iqdam mengapresiasi masyarakat yang hadir, karena Ia melihat para jamaah memenuhi areal lapangan hingga tribun di stadion, bahkan di luar pun masih berjubel ribuan orang memadati kawasan Stadion. “Luar biasa pengajian pada malam ini, konser Coldplay kalah, yang datang mengalahkan opa-opa Korea,” canda Gus Iqdam saat membuka tausiah.
Ia mengaku datang ke Samarinda dalam kondisi sakit, namun saat melihat antusias jamaah yang hadir sakitnya menjadi terobati. “Tadi malam sebelum berangkat, pada Jam 3 pagi saya masih di infus, namun saat ini sakit saya langsung sembuh, karena begitu luar biasa antusias jamaah Sabilu Taubah (ST) kalimantan,” jelasnya.
Kegiatan salawat berjamaah tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Milad kedua Paguyupan etnis masyarakat Jawa di Pulau kalimantan yakni Siulaturahmi Keluarga Jawa-Kalimantan (Si JAKA) ke dua.
Gus Iqdam mendoakan kepada para jemaah yang didominasi para garangan dan garangan wati, sebutan para jemaah yang sebelumnya kaum berandalan, agar selalu diberikan Kesehatan dan kemuliaan dalam hidupnya. “Barang siapa orang dikehendaki oleh Allah untuk menjadi orang baik, biarpun dengan latar belakang garangan, garangan wati dan bahkan para pelarian dari Jawa sana, tapi kemudian menuju kebaikan dan ketaatan kepada Allah, maka Allah akan memuliakan orang tersebut, tanpa bantuan orang lain langsung dari pusat,” kata Gus Iqdam.
Pada kesempatan itu, Gus Iqdam juga mengingatkan kepada para jamaah khususnya masyarakat Jawa sebagai perantau di Kalimantan untuk tetap menjaga, merawat dan melestarikan bumi yang dipijak. “Jangan sampai, bumi yang menjadi sumber penghidupan ini dirusak, rawatlah bumi di kaltim ini dengan sebaik baiknya,” jelasnya.(@@@)(