Dirut Bankaltimtara Muhammad Yamin mantu.

Catatan Rizal Effendi

Isran Noor ketika menjadi saksi nikah Hatta dan Winarti.
493
DIREKTUR Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin mantu. Putri kesayangannya, dr Dinda Ayindi menikah dengan lelaki pujaannya. Kebetulan sesama dokter yaitu dr Edho Biondi Joris. Acara berlangsung di Crystal Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Sabtu (24/8) kemarin.

Acara pernikahan berlangsung pagi pukul 08.00 Wita, kemudian dilanjutkan pukul 11.00 acara resepsinya. Saya bersama mantan Plt Sekdaprov Dr Meiliana dan Sjarifuddin Hs yang akrab dipanggil “Jenderal” ternyata datang paling awal.

Kebetulan juga bareng dengan mantan direktur Kredit Bankaltimtara Izmunandar Aziz dan istri. Aziz sekarang tengah mengikuti seleksi Komisaris Utama (Komut) setelah kursi itu kosong ditinggalkan Zainuddin Fanani. “Doakan semoga lancar,” katanya.

Zainuddin Fanani yang juga sempat menjadi dirut Bankaltimtara sebelum Yamin juga datang. Ketika dia masih bertugas, saya juga masih menjadi wali kota. Saya sering berjumpa terutama kalau RUPS. Semua daerah punya share saham di sana. “Wah Pak Rizal ini pemegang saham Bankaltimtara,” katanya bercanda.

Kursi Komut yang kosong pada saat ini dipercayakan kepada Prof Eny Rochaida sebagai Plt. Eny sendiri adalah komisaris independen dari Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Saya sempat bertemu Eny, yang dulu adik kelas saya.

Wajah Yamin dan istrinya, Hj Dina Yoshida tampak sungguh bahagia. Begitu pula sang besan, John Naidir dan Ibu Isnawati. “Ya ini kebahagiaan kami dan keluarga, terima kasih atas kehadiran dan restunya,” katanya kepada teman-teman sejawat.

Kedua mempelai, Indi panggilan akrab dr Dinda dan Edho panggilan akrab dr Edho juga terus tersenyum. Tentu mereka berdua yang paling bahagia. Saya jadi teringat kata gombal orang kedokteran kalau merayu pasangannya. “Kalau pericardium diciptakan untuk melindungi jantung, peritonium untuk melindungi abdomen, dan perikondrium untuk melindungi tulang rawan, maka aku diciptakan untuk melindungi kamu.”

Sebelum undangan dipersilakan memberikan ucapan selamat, ulama terkenal asal Banjar (Tabalong), KH Ahmad Sanusi Ibrahim yang akrab dipanggil Guru Jaro memimpin pembacaan doa sekaligus memberikan tausiyah. Dia sempat menuntun mempelai pria membaca salawat Nabi, yang dihadiahkan kepada istrinya sebagai mahar kedua. “Lebih berkah lagi kehidupan kalian berdua,” ujarnya.

Saya sudah lama kenal Guru Jaro. Beliau sangat sering mengisi pengajian di Kaltim terutama di Balikpapan. Belakangan beliau rutin mengisi pengajian di kediaman H Karmin Laonggeng, tokoh pengusaha Balikpapan yang juga ketua DPD Partai Berkarya Kaltim.

Acara resepsi di Hotel Mercure, juga jadi ajang silaturahim dan temu kangen. Saya sempat bertemu Hadi Mulyadi, mantan wagub yang kembali mencalonkan diri bersama Isran Noor. Juga mantan gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan istri. Mantan wagub Farid Wadjdy, yang sekarang adalah rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kaltim.

Juga ada mantan Sekdaprov M Sa’bani, yang sekarang digadang-gadang bisa mengikuti Pilwali Balikpapan dan pengusaha sukses Haji Achmad Asfia, kontraktor utama PT Gunung Bayan. Para pimpinan bank dan berbagai pejabat juga datang. Saya lihat juga datang pengacara Jakarta Teuku Nasrullah, yang banyak mendampingi Bankaltimtara saat ini.

Dari Pemkot Balikpapan yang hadir adalah Sekda Muhaimin dan istri bersama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Agus Budi Prasetyo.

Saya dan Meiliana sedikit masygul karena tidak sempat bertemu dengan guru saya, Alwy AS dan istri beliau, Prof Suwinnah Alwy (Bu Win). Kita dikirimi fotonya bersama-sama sejumlah alumni dan dosen Unmul di antaranya Prof Suharno dan Dr Fitriadi. “Sayangnya kita kada sempat bedapat lawan Pak Alwi dan Bu Win,” kata Mei.

JADI SAKSI LAGI

Sementara itu, mantan gubernur Kaltim Isran Noor yang kembali mengikuti kontestasi Pilgub Kaltim 2024, kembali jadi saksi. Dia jadi saksi pernikahannya, Muhammad Hatta Pratama, SH dengan Winarti, SH, M.Kn. Mereka berdua berkarier sebagai notaris. Hatta notaris di Kutim dan istrinya notaris di Kukar.

Hatta adalah putra kedua keluarga H Hosein Saeis (alm) dan Ibu Hj Rusmiyati, sedang Winarti adalah putri keempat keluarga Punjul (alm) dan Ibu Tuminah. Ibu Rusmiyati sekarang adalah Pengurus Yayasan Kanker Kaltim.

Acara berlangsung di The Sahill, Jl MT Haryono, Karang Anyar, Sungai Kunjang. Saya baru tahu bahwa di Samarinda ada juga daerah Karang Anyar. Nama Karang Anyar selama ini akrab di Kota Balikpapan.

Suasana pernikahan berlangsung seru. Maklum salah seorang saksinya adalah Isran Noor. Pengantin termasuk penghulu harus siap-siap dibuat kaget. Begitu mempelai pria lancar mengucapkan ijab kabul, Isran pasti setengah berteriak mengucapkan “Sah!!!!!”.

Gaya Isran seperti itu sempat viral di berbagai platform media sosial. “Biar semua kaget dan bahagia,” katanya tersenyum. Tapi bagi yang belum biasa, bisa copot juga jantungnya.

Meiliana sempat menghadiri undangan di sini. Maklum acara pernikahannya dilaksanakan sore hari. Sedang resepsinya digelar pada malam hari.

Isran dan Hadi Mulyadi di tengah kesibukannya rajin menghadiri undangan perkawinan. Terkadang menjadi saksi. Bahkan Hadi sering didaulat bernyanyi dan menggebuk drum. Bukan satu lagu dibawakannya, bisa beberapa lagu. Termasuk Meiliana.

Sepeninggal Ibu Norbaiti, Isran datang ke undangan sendirian. Terkadang ditemani putrinya Rahmawati. Dia bilang sekarang ini statusnya seperti burung jalak. “He..he..janda lelaki,” selorohnya. Pasti yang dengar ikut tertawa.(*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.