SAMARINDA Amanah Ummat.Com-Penjabat Gubernur Kaltim diwakili Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad membuka Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024, yang dilaksanakan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, di Pulau Derawan Kabupaten Berau, Ahad (25/2/2024)
Atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim, Pj Gubernur Akmal Malik mengucapkan terimakasih dan apresiasi Bank Indonesia atas dilaksanakannya kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat tahun 2024.
“Melalui kegiatan ERB ini, tidak hanya tersedia uang dengan kualitas yang baik bagi masyarakat, juga memberikan kebahagiaan melalui perhatian dari kunjungan Bank Indonesia ke Kepulauan Derawan,” kata Akmal Malik dalam sambutan tertulisnya dibacakan oleh Ujang Rachmad.
Akmal menegaskan Pemerintah Provinsi Kaltim siap berkolaborasi untuk menyukseskan program dan memastikan pendistribusian uang rupiah mencapai seluruh wilayah Indonesia khususnya di Kalimantan Timur.
“Ke depan, kami harapkam kolaborasi ini dapat terus terjaga dan semakin kuat untuk mendukung Indonesia yang berdaulat,” tegasnya.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi Kaltim, Akmal menyebutkan tumbuh sebesar 5,76 persen (yoy), sehingga triwulan IV 2023 lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 5,29 persen (yoy).
“Kalimantan Timur juga menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sepanjang tahun 2023 di wilayah Kalimantan,” tandasnya.
Sementara dari sisi inflasi, sambungnya, pada Januari lalu, inflasi Kaltim sebesar 2,95 persen, masing-masing sebesar 2,95 persen (year on year) dan 0,25 persen (month to month).
“Angka ini merupakan gabungan dari 4 daerah perhitungan inflasi, yaitu Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Berau,” sebutnya.
Untuk memastikan inflasi Kaltim masih berada dalam rentang target 2,5 kurang lebih 1 persen pada tahun 2024.
“Perlu terus kolaborasi dan sinergi untuk mengendalikan inflasi di Benua Etam,” paparnya.
Kaltim lanjutnya, dikenal salah satu provinsi dengan kekayaan sumber daya alam, terutama dalam sektor tambang.
Namun, diakuinya, ketergantungan yang berlebihan pada pertambangan memunculkan risiko ekonomi.
“Diversifikasi ekonomi menjadi penting, dan pariwisata dapat menjadi salah satu jawabannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dipaparkan potensi pariwisata Kaltim yang memiliki keindahan pulau-pulau menakjubkan. Dengan total 419 pulau dan Kaltim menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan pulau terbanyak di Kalimantan.
“Dari sekian banyak pulau yang tersebar di perairan Kaltim, terdapat pulau yang telah menjadi andalan pariwisata, seperti Pulau Derawan dan Maratua,” ujarnya.
Kedua pulau ini jelasnya, tidak hanya menjadi destinasi wisata populer di Kaltim, tetapi salah satu tujuan utama bagi wisatawan dalam maupun luar negeri.
Hadir Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono. Wakil Bupati Kabupaten Berau H Gamalis, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Wahyu Pratomo. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto. Advisor Departemen Regional Bank Indonesia Prijono. Advisor Departemen Komunikasi Bank Indonesia Heru Saptaji. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara,Wahyu Indra Sukma. Kakuil Lantamal Komandan KRI Soeharso, Kolonel Widodo. Danramil dan Kapolsek Derawan, jajaran OPD Kabupaten Berau.(ayu/yans/adpimprovkaltim)