Masakin Jokowi di IKN

Catatan Rizal Effendi

SEJUMLAH pelaku usaha makanan Balikpapan terlibat dalam urusan penyediaan makan di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN). Terutama ketika Presiden Jokowi  dengan sejumlah menteri dan tamu lainnya berada  di sana selama dua hari, 1-3 November lalu.

Mereka di antaranya  Bu Tia, Bu Endang Karso, Bu Endang Susilowati, Bu Eeng Wangsa, dan Pak Anjay. Mereka tergabung dalam Perkumpulan Penyelenggaraan  Jasa Boga Indonesia (PPJI) Balikpapan. “Walaupun berat dan cukup menegangkan,  kami senang bisa melayani Bapak Presiden, menteri dan tamu-tamu lainnya. Bahkan sempat berfoto dengan Pak Jokowi dan Pak Menteri,” kata mereka bahagia.

Presiden untuk ketiga kalinya bermalam di IKN. Pada hari Rabo dan kamis  (1-2/11) melaksanakan groundbreaking 10 proyek investasi mulai pembangunan bandara VVIP, gedung Bank Indonesia dan BPJS, rumah sakit, hotel dan mal sampai sekolah internasional dan relokasi SD setempat.

Jokowi juga mengajak 100 CEO di Tanah Air dan undangan khusus Ridwan Kamil. Mantan gubernur Jabar ini, yang dikenal juga sebagai arsitek terbaik diminta Presiden mengevaluasi sejumlah proyek yang dikerjakan terutama Kantor Presiden dan Istana Garuda.

Jokowi sendiri sempat mengkritik pembangunan kawasan rumah tapak jabatan menteri (RTJM), yang terkesan  melenceng dari konsep. Itu disampaikan Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi.

Menurut Thomas, yang disorot Kepala Negara bukan aspek bangunannya, melainkan ruang terbuka hijaunya yang kurang luas sehingga kurang mencerminkan konsep “loncat peradaban” di aspek lingkungannya. “Pak Menteri PU (Basuki  Hadimuljono) sudah langsung membenahi apa yang dikritik Bapak Presiden,” jelasnya.

Setelah seharian suntuk berada di lapangan, malamnya Presiden Jokowi mengadakan acara glamping. Bermalam kembali di lokasi IKN. Makan malam dengan penuh keceriaan di bawah pohon eucalyptus sambil mendiskusikan berbagai hal terutama berkaitan dengan progres IKN. “Saya lihat schedule dan target, Alhamdulillah masih on the track,” katanya.

Kegiatan glamping itu semacam acara menikmati suasana alam di waktu malam, tetapi tetap dapat beristirahat dengan nyaman. Maklum akomodasinya dibuat sangat memadai, bisa di tenda besar atau di kabin kayu dengan fasilitas kamar mandi yang cukup. Beda sedikit dengan camping, yang biasanya menginap di tenda biasa, hammock (tenda gantung) atau tidur di bawah langit terbuka.

Acara glamping Jokowi tentu sangat aman meski di tengah hutan. Maklum pasukan keamanan ditugaskan berlapis. Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Novianto menurunkan tidak kurang 5.000 personel, yang ditempatkan di tiga titik. Titik terbesar tentu saja  di lokasi IKN Sepaku. Mereka diperkuat dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang menjaga berlapis.

Sebelumnya ada penyemprotan untuk menghindari berkeliarannya nyamuk malaria.  Ada juga penyebaran garam untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya binatang melata terutama ular.

Hari Jumat (3/11) setelah sarapan dan minum teh dengan para Menteri, Jokowi terbang menggunakan helikopter ke pedalaman Mahakam menghadiri Festival Budaya Dahau dalam rangka memeriahkan HUT ke-24 Kabupaten Kutai Barat. Sepulang dari Kubar, Presiden langsung menengok Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang Tengah dirawat di Singapura.

HARUS DITES DULU

Menurut Bu Eeng,  ikut terlibat dalam penyajian makanan tamu-tamu VVIP termasuk Presiden Jokowi memang tidak gampang. Semua makanan dan minuman yang akan disajikan harus melalui tes lab dulu dari tim kesehatan dan ahli gizi Istana. “Alhamdulillah masakan yang saya olah lulus tes,” jelasnya.

Bu Eeng membuat masakan Kalimantan di antaranya masakan kutai seperti gangan asam haruan dan gence haruan. Ada juga ayam cincane samarinda. “Saya bangga jus mangga dan nanas yang saya buat banyak disukai undangan. Pak Menteri sampai nambah dan memuji rasanya sangat segar,” jelasnya.

Para Menteri Menikmati Juz Mangga

Jus mangga dan nanas itu memang disajikan siang hari setelah Presiden Jokowi melaksanakan groundbreaking sejumlah proyek. Apalagi cuaca memang sangat panas di sana. Maka minuman ala jus memang menjadi “obat mujarab” untuk melepas dahaga.

Bu Eeng juga membuka kantin di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN. “Ya saya mendapat kesempatan membuka kantin di Hall IB untuk melayani pekerja konstruksi di sana. Kontrak perjanjiannya dengan PUPR,” jelasnya.

Sementara makanan Bu Endang Karso kebagian disajikan di dua acara. Pertama, pada acara groundbreaking bandara VVIP dan malamnya di acara glamping Presiden.  “Alhamdulillah kambing guling saya di glamping mendapat acungan jempol. Malah minta dibuatkan juga nasi goreng kambing,” bebernya.

 

Suasana memasak di acara glamping Presiden.

Bu Endang Karso dikenal sebagai pengusaha catering, yang juga pegolf senior Balikpapan. Saya pernah bermain bersama. Pukulannya masih akurat dan presisi. Mainnya sangat teliti. Itu sebabnya mungkin makanan dari catering-nya juga bercita rasa tinggi.

Lain lagi dengan Bu Endang Susilowati yang akrab dipanggil Bu Endang Warung Jogya. Warungnya di Balikpapan Baru (BB) dan di Klandasan memang dikenal warung yang menyediakan makanan khas Jawa terutama Jogya. Ada aneka gudeg, bakmi godok dan nyemek, nasi pecel pincuk sampai aneka minuman khas seperti teh susu jahe serei,  wedang jahe, wedang uwuh, beras kencur sampai kunyit asam.

Menurut Bu Edang, dia sudah tiga kali melayani catering di IKN. “Saya melayani dinner-nya Bapak Presiden, para Menteri dan juga Paspampres. Alhamdulillah komennya positif dan sangat puas,” katanya bersemangat.

Saya dan teman-teman sering makan di Warung Jogya Istimewa Bu Endang. Hebatnya pukul 07.00 pagi sudah buka. Jadi bisa menjadi tempat sarapan  bagi mereka yang bekerja. Tidak takut terlambat ngantor.

Bu Endang juga mengaku senangnya luar biasa. Ketika Presiden Jokowi memberi kesempatan foto bersama, dia mendapat posisi persis di sisi Jokowi. “Aduh senangnya luar biasa, terima kasih Bapak Presiden yang berkenan memberikan kepercayaan kepada orang daerah,” ucapnya.

Bersama Menteri PUPR Pak Basuki yang akrab.

Ketika berada di Kubar, Presiden Jokowi dan rombongan sempat makan siang. Rumah makan yang mendapat kehormatan adalah Resto Ria, milik Lusia Ipin. Menunya ada yang khas Kubar seperti jelawat bakar, ikan gentilap asam , ikan seluang goreng dan udang galah goreng plus cocolan sambal dadak.

“Staf Presiden bilang bahwa Pak Jokowi jarang makan sambal. Puji Tuhan, kemarin beliau berkenan makan sambal dadak. Tentu ini kebanggaan bagi kami yang membuatnya,” kata Ipin dengan senyum bahagia.

Saya pernah menemani Presiden Jokowi makan siang. Waktu saya masih menjadi wali kota. Tiba-tiba protokol Istana memberi tahu saya malam hari. Dadakan.  Presiden ingin makan siang di Restoran Bondy di Gunung Sari. Kok tahu Bondy? Ternyata Jokowi pernah makan di sana puluhan tahun silam ketika dia masih menjadi pengusaha mebel dan mencari bahan kayu di Balikpapan. (*)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.