Terlunta Lunta Nasip Panggo Tukang Parkir Pasar Segiri , Sakit Tak punya keluarga dan Biaya.
Di Rumah Sakit Panggo Nunggu Uluran Dermawan
SAMARINDA – Amanah ummat- Panggo biasa seperti itu warga pasar Segiri memanggilnya. Pria berusia 60 tahun ini sehari-hari hidupnya dari memarkir kendaraan di kawasan parkir lantai atas Pasar Segiri Samarinda. Dan saat istirahat baik siang maupun malam hari juga sedapatnya tempat dimana bisa berteduh dan merebahkan badannya di seputaran areal kawasan parkir pasar Segiri dia tidur.
Ketika sehat mungkin ponggo tak masalah dengan biaya makan hasil tukang parker dan kebutuhan mandi bisa menumpang di Masjid. Tapi kini Ponggo dalam keadaan sakit .
Rupanya ponggo yang biasa mandi dan shalat di Masjid Komplek pasar segiri itu sudah 3 hari tidak muncul di masjid dan hal ini mendapat perhatian dari Pengurus Masjid yang kemudian coba menjenguk ponggo yang biasa mangkal di parkiran pasar segiri, ternyata ponggo dalam keadaan lemah lunglai tak berdaya.
“Benar pak, pak Panggo kami dapati tidak bisa bangun, tidur di atas meja di pinggir pagar parkiran atas yang ada atapnya. Badannya kurus tinggal tulang, buang air besar disitu kencing disitu sampai-sampai baunya luar biasa,” papar Fakhruddin kepada Pimpinan Redaksi Amanah ummat.Com Mjunanto Ssos di masjid Al-Hikmah Pasar Segiri Samarinda, Rabu malam 16 Agustus 2023.
Fahruddin membenarkan kalau ponggo biasa membuang hajat, mandi di Masjid, ketika ponggo talk terlihat semuanya curiga kalau terjadi apa apa karena pria kurus tinggi ini tak punya tempat tinggal atau keluarga . sehuingga ketika dia tak terlihat warga curiga kalau terjadi apa apa terhadap ponggo, dan apa yang menjadi kecurigaan warga jadi kenhyataan ponggo tak terlihat karena sakit. Tak bisa jalan. Disitu dia tidur dan buang kotoran
Tanpa pikir panjang akhirnya pengurus masjid Al-Hikmah mengambil inisiatif untuk membawa Panggo yang terkulai tak berdaya dengan badan kurus kering dari atas meja di parkiran atas pasar Segiri ke rumah sakit.
Dengan Unit ambulance Al-Hikmah Panggo di evakuasi ke IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda. Namun karena Panggo tidak memiliki identitas, sehingga salah satu pengurus masjid Al Hikmah menjaminkan KTP nya di tempat pendaftaran pasien dengan jaminan biaya dari kas Masjid Al Hikmah.
“Alhamdulillah Sabtu itu langsung ditangani, oleh pihak rumah sakit juga tidak dimintai dana untuk bayar dimuka, dan ditempatkan di Ruangan Aster kamar no 6. Namun setelah 5 hari dirawat, informasi dari dokter harus di rontgen sehingga perlu biaya, dan jaminan pembiayaan, karena Panggo tidak punya KTP apalagi BPJS.” tambah Fakhruddin
Fakhruddin pun kebingungan mesti kemana mencari solusi untuk pembiayaan perawatan Panggo. Yang hingga saat ini terkulai di RSUD AWS.
“Ada pihak rumah sakit menyarankan supaya di urus ke Dinas Sosial Kota Samarinda, namun kami tidak tahu bagaimana cara mengurusnya, sehingga sampai saat ini masih belum jelas nasib pembiayaan perawatan Panggo.” pungkas Fakhruddin.(mun)