Komisi PRK MUI Kaltim Sosialisasi Orientasi Keluarga Sakinah di Pesantren
SAMARINDA Amanah ummat.Com-Komisi Perempuan ,Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kaltim sosialisasikan Orientasi Keluarga Sakinah dengan Tema “Menyiapkan Generasi Yang Cedas dan Beraklaqul karimah Melalui Pondok Pesantren di Pesantren Darussaadah Lubuk Sawah (Mugirejo) Samarinda , Sabtu 22 Juli 2023.
Sosialisasi dibuka Ketua MUI Provinsi kaltim KH Muhammad Rasyid menghadirkan 3 Narasumber, yaitu Pertama , Dr.HJ Aminah Djafar Sabran,M,Pd dengan membawa makalah “Kontribusi Pesantren dalam penanaman akhlakqulkarimah”, kemudian Narasumber ke dua Dr Hajah Darmawati,M Hum dengan makalah “Perlindungan Anak di Lingkungan Pesantren, kemudian narasumber ketiga Dr,HJ Shogirah,M,Ag dengan makalah “Santri Penuh Talenta yang Menarik Perhatian Dunia”.
Pembicara pertama Dr Hj Aminah Djafar Sabran yang memulai membahas makalah dengan Tema ”Kontribusi Pesantren dalam penanaman akhlakqulkarimah ” bercerita suatu hari ketemu professor. Sang professor (Red Lupa nama) bercerita kalau dulu anak yang sangat nakal dan bermasalah, sebagai anak yang nakal pasti banyak musuh, kemudian orang tuanya masukkan dia ke pesantren dan singkat cerita dia jadi orang sukses hingga Profesor dan mendapat beasiswa di Amerika serikat.
“Sekarang dia menjadi dosen di Australia dan menjadi dosen yang pintar, baik dan berakhlak, Dia bercerita dengan saya kalau yang mengubah dirinya adalah pesantren. Jadi disini kita bisa belajar yang bobrok aja bisa berubah baik, apalagi yang sudah baik, pasti akan lebih baik. Ternyata pesantren punya kontribusi besar terhadap terwujudnya keluarga Sakinah” cerita Hajah Aminah
Hajah Aminah tidak menampik sekarang pesantren banyak diminati orang tua karena Visi-Misi pesantren menjadikan anak memiliki kecerdasan sosial, memiliki kecerdasan intelektual. Jadi jebolan pesantren mempunyai nilai plus selain ahli pengetahuan umum juga ahli agama , ditambah akhlaknya yang karimah.
Sementara pembicara kedua Dr Dharmawati, M Hum, dalam makalahnya perlindungan anak di lingkungan pesantren lebih menyoroti tentang sifat anak . Mengutip pendapat R.A. Kosnan anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh untuk keadaan sekitarnya, oleh karena itu anak-anak perlu diperhatikan secara sungguh sungguh.
Dr Dharmawati, M Hum, dalam makalahnya perlindungan anak di lingkungan pesantren/Fhoto Roghib
“ Tapi saya menganjurkan agar anak lebih aman dan disiplin bila sekolah di pondok, karena aturan pondok yang ketat dan disiplin menjadikan anak mandiri dan faham agama. Negara juga melindungi anak dengan Undang Undang no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak ,bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satun pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik atau sesa a peserta didik, bagi yang melanggar bisa dihukum minimal 3 tahun,” ujar Dharmawati.Menurutnya pondok juga terbukti bisa mengubah anak menjadi lebih baik. Dia menceritakan kisah ustadz Arifin Ilham awal di pesantren dia nakal, sering digundul, tapi setahun di pondok sudah berubah 180 Derajat jadi baik.
“Ingat KH Hazim Muzadi yang pernah menjadi Ketua PBNU, KH Din syamsudin yang pernah menjadi Ketua Muhammadiyah, Nurcholis madjid tokoh cendekiawan semua jebolan dari pondok, “ kisah dosen UINSI Samarinda ini.
Dr Dharmawati juga mengingatkan , sekolah di pondok nantinya tidak harus jadi kyai atau ustadz, tapi jadilah dokter , pengusaha, dosen, pengacara, yang beriman dan berakhlak.
Saya berpesan pada santri agar selalu semangat , disiplin,sabar dan istiqomah dalam menjalani pendidikan yang mana pasti banyak mengalami kendala, rintangan, tapi yakinlah nanti setelah sukses akan menerima kesuksesan. man jadda wajada. siapa yang bersungguh maka ia akan menemukan , berakit rakit dahulu kemudian mendapat kesuksesan.
Dr Hajah Siti Sagirah,M,Ag membawa makalah dengan judul” Santri MultiTalenta Menarik Dunia./Fhoto Roghib
Sementara itu sebagai pembicara terakhir atau pamungkas Dr Hajah Siti Sagirah,M,Ag membawa makalah dengan judul” Santri MultiTalenta Menarik Dunia. Santri memiliki bakat yang banyak sehingga dia bisa melakukan apa saja.
Lanjut Sitti Sagirah Santri mendapatkan pelajaran yang di umum tidak diajarkan seperti kajian kitab kuning, bahasa arab, adab atau sopan santun. Di pesantren juga diajari pelajaran umum seperti matematika, IPA, juga diajari masalah digital.
Santri juga diajarkan hidup disiplin, istiqomah, jujur .Dia belajar dan ibadah dari malam (Tahajud) sampai malam lagi, memiliki aktvfitas yang terus menerus bakal mendatangkan kebaikan
“Inilah bahwa seorang santri memiliki kelebihan dibanding yang bukan santri. Santri memiliki bekal ilmu agama dan umum yang sudah cukup, memiliki akhlak, pandai digital sehingga tidak akan mengecewakan masyarakat . Inilah talenta yang dimiliki santri, santri seperti ini pasti dirindukan semua orang, dirindukan dunia, maka jangan kecil hati jadi santri” jelasnya
Siti Sagirah berpesan pada santri agar menjaga amanah orang tua, jangan sia siakan keinginan orang tua . Amanah orang tua mengirim anaknya menjadi santri hanya berkeinginan anak menjadi salih ,paham agama dan akhlakul karimah.
Pesan selanjutnya santri harus jujur, tidak boleh memiliki hak yang bukan haknya, santri tak boleh ambil sabun, sandal, baju bahkan uang ke sesama santri. Kejujuran adalah modal menjadi orang yang bertalenta.(m.Ghib)