Seluruh Jamaah Sudah Berkumpul di Arafah, Puncak Wukuf Hari Ini

191

MAKKAH. Amanahummat – Suasana pagi di Padang Arafah sangat cerah sekali. Sinar matahari memberika  pencahayaan yang sangat terang di bumi Allah tersebut. Diperkirakan, suhu udara siang hari sekitar 45 derajat celcius, sehingga jamaah diminta untuk berada di tenda saja sambil beraktivitas niai ibadah.

Sekitar 3 juta jamaah dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia dan Kalimantan Timur serta Kutai Timur, sudah berkumpul di Padang Arafah sejak Senin (26/6/2023) siang  hingga malam hari. Sebagian ada yang di tenda-tenda yang telah disediakan panitia, ada juga yang berada di lereng-lereng  perbukitan.

Selasa (27/6/2023) hari ini, merupakan puncak ibadah haji di Arafah. Sehingga seluruh jamaah yang masih sakit saat berada di Makkah, tetap dibawa menggunakan kendaraan ambulance atau armada lainnya hingga sampai di Arafah.  Sebab, puncak prosesi ibadah haji memang di lokasi yang telah ditentukan, yakni Arafah.

Seluruh jamaah, baik yang reguler maupun jamaah plus, bersama-sama memadati Arafah sejak kemarin siang.  Setelah bersitirahat semalam, diharapkan seluruh jamaah kondisi fisiknya sudah segar sebagai persiapan wukuf hari ini.

Menurut laporan Suroto dan Rusdian Noor dari Arafah, seluruh jamaah Indonesia menempati Maktab yang berbeda. Yang jelas, semua jamaah sejak kemarin sudah berada di Arafah dan angkut menggunakan bus secara bertahap.

“Sejak tadi malam, kami sudah berkumpul di Arafah. Kamis sempat istirahat dan melaksanakan sholat tahajud dan ibadah lainnya pada malam hari. Kemudian pagi hari sholat subuh, sholat dhuha dan sarapan, sebagai persiapan untuk wukuf siang nanti,” kata Suroto.

Menurut juru bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzi, jamaah haji Indonesia sejak kemarin siang sudah diberangkatkan ke Arafah, untuk persiapan pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Musdalifah dan Mina (Armuzna).

“Secara bertahap seluruh jamaah diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina,” ujar Fauzin, dikutip dari laman kemenag.go.id.

Dijelaskan, melaksanakan wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji. Wukuf berarti berhenti. Ini mengisyaratkan, segala yang semula bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup akan mati.

Arafah, kata Fauzin, menjadi lambang Padang Mahsyar, yakni ketika manusia menghadap Allah SWT dengan status yang sama. Saat wukuf, manusia diibaratkan berada di Padang Mahsyar dengan terdiam, cemas, dan penuh harap menunggu keputusan Allah SWT. Akankah mereka berlanjut ke surga atau neraka.

“Arafah adalah lambang maqam ma’rifah billah. Semua perbedaan sirna. Semua berstatus sama, sebagai hamba Allah,” jelasnya.

Arafah juga bermakna pengenalan. Di Arafah lah, tambahnya, umat Islam diminta berdiam, merenung, introspeksi dan bertaubat pada Allah SWT. Saat puncak haji seperti wukuf di Arafah, seorang muslim diharapkan bisa lebih mengenal diri dan penciptanya, Allah SWT. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.