Siapkan Generasi Emas 2024 DKP3A Prov Kaltim Gelar Literasi Reproduksi

SAMARINDA Amanah ummat.Com-: Siswa Sekolah Menengah Atas maupun kejuruan ataupun Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA) mereka sebagian besar telah mengalami haid atau menstruasi sebagai fase dalam organ reproduksi wanita. Bahkan tidak sedikit yang belum memahami bagaimana Fase-Fase dalam siklus menstruasi yang dialami wanita yang telah melalui masa pubertas.

Proses menstruasi ini melalui berbagai fase dalam organ reproduksi wanita, mulai dari pembentukan sel telur hingga keluarnya sel telur dari rahim. hal ini sangat penting untuk diketahui bagi remaja, agar memiliki cukup pengetahuan untuk merawat kemaluan maupun kesehatan diri secara umum.

Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Samarinda Irfan Anshori Masdar, M.Pd beserta siswanya saat menghadiri acara DKP3A Kaltim

Hal ini menjadi perhatian bagi Hj. Nuryani Sorayalita, SE, MMT Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur, sehingga dianggap penting memberikan literasi kepada generasi remaja agar di sekolah memiliki peran dalam meningkatkan reproduksi sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini untuk menuju generasi emas 2024.

“Literasi masalah reproduksi selama ini dilakukan DKP3A Kaltim bukan menyediakan buku, ini ada instansi lain yang menyiapkan, tetapi kami dalam penyajian literasinya langsung berupa informasi kesehatan yang disampaikan secara langsung oleh para ahli dibidangnya, ada dinas Dinas Pendidikan yang menyiapkan intelektualnya, ada Dinas Kesehatan yang menyiapkan fisiknya, ada BKKBN sebagai narasumber karena memang merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi generasi remaja,” jelas Nuryani Sorayalita, yang ditemui jurnalborneo.com di Hotel Harris Samarinda, Selasa 20 Juni 2023.

Dijelaskan Nuryani, melalui kegiatan pengembangan program desain pelaksanaan advokasi komunitas, informasi dan edukasi (KIE) sesuai budaya lokal bagi pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) dengan tema peran remaja di sekolah dalam peningkatan kesehatan reproduksi sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini untuk menuju generasi emas 2024, yang digelar dapat memberikan edukasi kepada siswa-siswanya SMA/SMK/MA di Samarinda.

DKP3A membatasi peserta hanya 40 orang agar efektif dalam berinteraksi. “Kita laksanakan secara bertahap, bagaimanapun masalah stunting atau sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan pada balita akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama ini sangat penting. Kita harapkan yang hadir mengikuti acara ini bisa menyampaikan kepada kawan-kawannya di sekolah. Dan bagi guru sekolah lanjutan yang merupakan orang tengah dalam menyiapkan generasi emas perannya luar biasa,” jelas Nuryani Sorayalita.

Ada sembilan sekolah SMA/SMK/MA yang di undang antara lain SMAN 1 Samarinda, SMAN 2 Samarinda, SMAN 5 Samarinda, SMAN 6 Samarinda, SMAN 8 Samarinda, SMKN 1 Samarinda, SMKN 2 Samarinda, MAN 1 Samarinda, MAN 2 Samarinda dan Forum Anak Kaltim. “Dari masing-masing sekolah yang di undang 4 orang, siswa 3 disamping guru 1,” jelas Dia Della Humas DKP3A Kaltim.

Wakil Humas SMA negeri 5 Samarinda Hj. Nani Heriyani,S.Pd, M.Pd saat mendampingi siswanya dalam mengikuti agenda stunting DKP3A Kaltim di Hotel Harris Samarinda.

Sementara itu, Waka Humas SMAN 5 Samarinda Hj. Nani Heriyani, S.Pd, M.Pd yang hadir dalam acara tersebut mendampingi tiga siswanya sangat berharap besar terhadap acara ini untuk bisa memberikan informasi lebih detail dan dalam masalah stunting. “Bagaimana masalah stunting bagi kami para guru yang benar-benar memberikan pemahaman, tidak hanya melalui informasi, komunikasi tetapi bagaimana melakukan edukasi terhadap siswa, agar pada sehat, tidak sembarang dalam bergaul sebagai antisipasi sejak dini menyiapkan generasi emas.” Jelasnya.

“Anak seusia SMA ini sangat rentan. Mereka harus benar-benar paham, tidak hanya memanfaatkan literasi tentang reproduksi, tetapi juga harus diberikan edukasi tata cara merawat organ reproduksi,

soalnya banyak wanita itu kena kanker payudara, kanker serviks. Kadang-kadang karena tidak bisa merawat dengan baik ketika menstruasi, memberikan edukasi agar dalam pergaulan bisa terjaga sehingga tidak sembarang dalam bergaul,” kata Nani.(mun)

Leave A Reply

Your email address will not be published.