MUI Kaltim Gelar Dialog Peran Tokoh agama dalam menyongsong Pemilu 2024
SAMARINDA –Amanah ummat.Com-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur adakan Dialog Peran Tokoh Agama dengan tema ”Aktualisasi Peran Tokoh Agama Dalam Membingkai Moderasi Beragama Menuju Pemilu 2024 Yang Demokratis, Jujur, Adil dan Bermartabat, Di Lantai 4 Hotel Grand Sawit pada Selasa 28/02/2023.
Muhammad Rosyid selaku Dewan Pimpinan MUI Kaltim menerangkan bahwa dialog yang juga mengundang Tokoh agama selain Islam ini dibuat dalam rangka menyongsong Pemilu 2024, Demi terwujudnya Pemilu yang damai dan lancar.
“Agenda ini kita anggap penting karena Masyarakat sekarang sudah mulai hangat dalam menentukan siapa yang dipilihnya nanti, terutama dalam pemilihan calon Presiden mulai ada yang membuat kutub tersendiri, kalau kegiatan seperti ini dibungkus dalam bingkai agama, itu masyarakat menjadi tidak objektif tapi fanatisme yang dimunculkan, dan jika tiap kutub itu membungkus semuanya dalam bingkai agama makan akan berpotensi kacau, karena itu kita adakan dialog bersama dengan Tokoh agama, bukan hanya dari Islam, tapi juga dari agama lain, ” Terang Muhammad Rosyid
Ketua Panitia dalam agenda ini Muhammad Idris, menyebutkan bahwa Dialog ini dilakukan karena berlandaskan
“Pertama Kegiatan Ini merupakan wujud Implementasi program kerja dari bidang Hubungan Antar Umat Beragama (HAUB) MUI Kaltim, kedua, sebagai wujud bahwa kondisi hubungan antar umat beragama MUI hadir terus berikhtiar dalam upaya menyemai kedamaian melalui moderasi beragama, dan yang ketiga, sebagai bentuk syukur kita semua dilahirkan di NKRI mari kita jaga bersama keutuhan begara kita,” Sebut Muhamad Idris menjelasDialog ini mengundang Sidik dari Kesbangpol, Fajri Al-Farobi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim, dan perwakilan dari Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Timur untuk menjadi Narasumber.
“Dalam 10 Tahun terakhir ini kita disuguhkan oleh pertempuran agama yang melelahkan, membedah terbelah dan segala macam, padahal seharusnya kehadiran agama harus mampu memberikan kedamaian, dialog peran Tokoh ini adalah untuk meminimalisir konflik antar publik, saya fikir ini adalah pertemuan yang liar biasa dan perlu terus diturunkan sampai ke tingkat bawah,” Imbuh Al-Farobi dari FKUB. (Ain)