MENCINTAI Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam merupakan kewajiban setiap orang yang mengaku beriman. Bahkan, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia mencintai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melebihi harta benda yang paling ia cintai sekalipun. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai daripada ayahnya, anaknya, dan manusia semuanya” (HR Bukhari dan Muslim)
Bahkan kecintaan pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam haruslah lebih besar dari kecintaan seseorang kepada dirinya sendiri. Oleh karena itu dalam riwayat Bukhari dari Abdullah ibn Hisyam beliau berkata,
Bukti Cinta Pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Setiap orang bisa mengaku mencintai Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi setiap pengakuan membutuhkan bukti akan kebenaran dan kejujuran dalam mencintai beliau. Diantara tanda-tanda benarnya cinta pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ialah apabila terdapat beberapa tanda berikut ini.
Bukti Pertama : Mengikuti Sunnah dan Petunjuk Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Katakanlah (Wahai Muhammad), ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian’. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran : 31)
Ibn Katsir menjelaskan, “Ayat yang mulia ini menjadi pemutus bagi setiap yang mengaku mencintai Allah. Maka setiap yang tidak mengikuti metode Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam beragama, maka ia dusta dalam pengakuan cintanya pada Allah sampai ia mengikuti syariat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
dan metode Nabawi dalam beragama dalam seluruh perkataan, perbuatan,.
Bukti Kedua : Memperbanyak Bershalawat Atas Nabi
Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bershalawat kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)
Bukti Ketiga, Mempelajari Al Qur’anul Karim dan Mengamalkannya
Dari sahabat Abdullah ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Tidak ada yang bisa ditanyai tentang kondisi dirinya sendiri kecuali melalui (bagaimana ia mencintai) Al Qur’an. Karena apabila ia mencintai Al Qur’an maka ia telah mencintai Allah dan RasulNya”.
Bukti Keempat, Mencintai yang Nabi Cintai, Membenci yang Nabi Benci
Inilah tali iman yang paling kuat, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya tali iman yang paling kuat ialah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah” (HR Ahmad, dinilai hasan oleh Al Albani)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sejumlah hadits menyebutkan bahwa parameter kecintaan terhadap beliau diukur dari kecintaan terhadap mereka yang ia cintai, salah satunya ialah sahabatnya. Diantaranya sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
Dengan demikian mencintai shahabat Nabi, ahlul baitnya, orang-orang setelahnya yang mengikuti beliau dalam kebaikan yaitu para ulama, ahli ibadah, dan semua yang mengikuti beliau, adalah bentuk tanda cinta pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula dengan membenci apa yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam benci.
Manusia dalam hal ini terbagi menjadi beberapa golongan :
Mereka yang harus dicintai tidak boleh dibenci yaitu orang beriman, orang shalih, dan mereka yang istiqamah di jalanNya.
Mereka yang harus dibenci dan tidak boleh dicintai, yaitu orang kafir, musyrik, dan munafik.
Mereka yang boleh dicintai dan dibenci, yaitu orang beriman yang terjatuh dalam kemaksiatan. Mereka dicintai sebatas keimanannya dan dibenci sebatas kefasikan dan kemaksiatan yang mereka kerjakan.
M Roghib/dari Berbagai Sumber