Muhasabah Akhir Tahun di Masjid At-Taqarub, Ustadz Bahtiar : Tahun 2023 Harus Lebih Baik
Samarinda, Amanah Com-Pada penghujung 2022. dan menyambut 2023, sudah seyogyanya bagi umat Islam senantiasa memaknai pergantian tahun tanpa tindakan yang sia-sia. Muhasabah, merenung adalah cara terbaik menyambut tahun 2023.
Selama 12 bulan, segala perbuatan dan kegiatan di tahun 2022 perlu diingat, perbaiki apa yang masih kurang dan tingkatkan yang sudah baik di tahun selanjutnya.
Muhasabah diri caranya mengingat kembali seluruh perbuatan pada masa lalu apakah ia merupakan perbuatan baik atau Perbuatan buruk.
Akhir tahun menjadi peluang untuk melakukan muhasabah agar bisa memperbaiki diri di tahun yang akan dijalani di tahun 2023.
Untuk itu agar semakin bermakna dalam melakukan muhasabah yang iringi dengan Doa , berzikir, baca yasin di akhir tahun dan awal tahun, Masjid At-Taqarrub Jalan Drs H Anang Hasyim Kota Samarinda,prov Kaltim menggelar Muhasabah Akhir Tahun dengan menghadirkan Ustadz Bachtiar Yunus ,S,Hi.
Sebelum Ceramah dimulai habis shalat maghrib digelar acara yasinan,dzikir, shalawat. Habis sholat isya disambung dengan menampilkan seni Hadrah/shalawat Habsyi kemudian dilanjutkan dengan ceramah.

Ustadz Bachtiar Yunus dalam tausiahnya mengatakan di akhir tahun ini sangat baik untuk muhasabah , untuk mengevaluasi diri , menghitung hitung diri. evaluasi apa yang sudah kita lakukan,apakah perbuatan kita sudah benar, sudah banyak. Banyak mana maksiat dan amal salehnya.
“Ibarat seorang pedagang atau pemborong harus bisa menghitung dengan baik. Seorang pemborong kalau bisa menghitung ingsya Alloh untung, sebaliknya kalau tidak bisa menghitung pasti bangkrut,”kata Ustadz Bachtiar Yunus.
Lanjut Ustadz Bahtiar untuk muhasabah Alloh sudah menuntun kita dengan FirmanNYa di surat QS A lHasyr 18 : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Jelas Ustadz Bachtiar , hari esok adalah hari kematian, hari dimana kita di kubur. Hari esok ada hari kiamat, ada surga dan neraka dan apa yang sudah kita persiapkan untuk hari kematian “ Coba pian liat orang mau ke Balikpapan mau ke Jakarta tak mungkin nekat berangkat tanpa membawa tiket, membawa duit. Tapi orang banyak yang berani mau pulang ke alam barzah tanpa membawa bekal apa apa,,” jelasnya

Pengasuh Pesantren Ihya ulumuddin di samarinda melanjutkan, seharusnya yang dipersiapkan lebih banyak, lebih matang adalah bekal untuk menghadapi kematian dibandingkan bekal hanya untuk sekedar jalan ke Jakarta, karena hari kemudian lebih besar persoalanya, lebih dahsyat permasalahanya dan lebih lama masanya. Sebaliknya kalau seumpama kita pun sudah mempersiapkan diri menghadapi kematian. Apakah amal kita sudah benar? Sudah Ikhlas.
“Jangan sampai amal sudah banyak tapi tidak ikhlas, seperti disebutkan dalam hadis Nabi SAW ada orang alim, ada ahli sedekah ada yang pejuang dijalan Alloh (mati Syahid) , ada ahli qiraat (Baca Quran) tapi dia dilemparkan dalam neraka karena hanya amalnya tidak ikhlas”,Jelasnya.
Ustadz Bachiar berpesan, mumpung kita masih hidup, masih sehat dan belum meninggal untuk intropeksi, benarkah yang kita kerjakan sudah sesuai dengan tuntunan Allah. Kita jadi ayah, jadi suami, jadi istri sudahkah kita ikhlas. Oleh karena itu agar hidup kita bermakna, kita akan selamat di hari akhir niatkan karena Alloh.
Ustadz Bachtiar menjelaskan tentang Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengabarkan kepada kita bahwasanya, kelak di hari kiamat setiap Bani Adam (manusia) akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenai 5 (lima) perkara, diantaranya adalah tentang: Umurnya , Masa mudanya , Hartanya (dari mana didapatkan), Hartanya (dalam hal apa ia belanjakan) dan Ilmu yang dimilikinya.
Wartawan : Muh Raghib