Amanah Ummat.Com-Dalam beberapa waktu belakangan, Indonesia tengah berada di tengah bayang-bayang kabar potensi resesi global. Menteri Keuangan, Sri Mulyani memprediksi bahwa resesi global ini akan mulai terjadi pada tahun 2023 . Resesi ini diartikan sebagai sebuah keadaan yang mana perekonomian sebuah negara tengah memburuk. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang kurang baik, produk domestik bruto negatif, dan peningkatan jumlah pengangguran. Kondisi keuangan ini menyebabkan melemahnya kemampuan daya beli masyarakat karena penghasilan menurun.
”Untuk menyikapi hal ini dan agar masyarakat tidak putus asa, bahkan stress, ada 5 cara atau tips yang diajarkan Islam untuk menghadapi masa sulit khususnya krisis ekonomi yang yang diprediksi melanda di tahun 2023,” Kata Dr.H.Rais Abdullah,MA,PH d.
Dalam Khutbah jumatnya di Masjid At Taqarrub Jalan kadrie Oening Samarinda Rais Abdulah melanjutkan, Pertama, meyakini Sumber Rezeki bukan dari upaya manusia, hasil bisnis manusia, tetapi Allah SWT lah menanggung dan menjamin : Allah SWT telah mengatur segala hidup dan mati makhluk-Nya. Termasuk jaminan atas rezeki. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Hud ayat 6.yang artinya; “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).,” .
“Ayat tersebut menjelaskan tentang jaminan rezeki dari Allah SWT. Binatang-binatang melata yang hidup di bumi meliputi binatang merayap, merangkak atau berjalan dengan kedua kakinya semua mendapat jaminan rezeki dari Allah SWT,”ujarnya.
Kedua , Lanjut Rais Abdullah , bahwa rezeki yang kita dapatkan adalah karena takdir atau ketentuan dari Allah SWT. Tidak ada rezeki yang salah alamat, salah sasaran ,tertukar dan sebagainya. “Ada juga hadis yang menerangkan, seseorang tidak akan mati kecuali rezekinya belum habis .
“Ada hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra, Nabi saw bersabda; Sesungguhnya Jibril telah membisikkan ke dalam batinku, bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki.,” ujar Dosen Universitas Mulawarman (Unmul) itu.
Ketiga, untuk menghadapi krisis ekonomi ,yaitu dengan Intropeksi diri, barangkali ada perbuatan ,baik itu maksiat atau dosa yang pernah dilakukan suatu kaum, sesungguhnya seorang hamba terhalang rezeki karena ada dosa.
“Bagi yang rezekinya seret juga kerap kali disebabkan oleh perbuatan dosa dan maksiat. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya, seorang hamba bisa tertahan rezkinya ya karena dosa yang dilakukannya.. Maka dari itu, jalan utama untuk membuka pintu rezeki seseorang adalah dengan memohon ampun atas dosa-dosa tersebut dan beristighfar. Dengan begitu, pintu rezeki pun akan dibuka selebar-lebarnya oleh Allah Swt.,”terangnya.
Keempat. Agar kita bisa hadapi krisis ekonomi dengan tetap semangat yaitu, mendekatkan diri kepada Allah , dengan meningkatkan iman dan takwa rezeki akan datang tidak disangka sangka. Dalam Al-quran juga diterangkan jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, maka Allah akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi. Dalam tafsir Surah Al-A’raf Ayat 96 dijelaskan bahwa jika penduduk negeri beriman kepada agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, maka Allah akan melimpahkan kepada mereka kebaikan yang banyak..
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka”.ujar Rais Abdullah
Dan terakhir atau ke lima, di samping tawakal , harus disertai usaha sekuat tenaga dan hasilnya tawakal dan berserah diri kepada Allah.. Yakinlah Allah tidak akan merubah suatu kaum selagi kita berusaha merubahnya. Dan orang yang kerja keras, disertai doa Allah pasti akan memberikan hasilnya sesuai usahanya.
Rasulullah SAW mengibaratkan tawakal seperti perilaku burung . Seperti dalam sabdanya::sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezekinya burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”
“ Rasul juga memberikan semangat kepada umatnya , supaya kita bertawakal, tidak saja berusaha tetapi harus disertai doa, tidak saja berdoa tapi juga berusaha, kita bisa belajar dengan burung terbang pagi perut kosong sore pulang perutnya kenyang,”ujar Rais Abdullah mengakhiri khutbahnya.
Wartawan : M Roghib