MUI Kaltim Gelar Pendidikan dan Pelatihan UMKM
Samarinda. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat bekerjasama Bankaltimtara, Baznas (Badan Zakat Nasional) Kaltim dan DPW MES Kaltim menggelar pendidikan dan Pelatihan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan menengah).
Bertempat di Hotel Bumi senyiur Jalan Pangeran Diponegoro Samarinda selasa, 15 februari 2022.
Ada lima pembicara dari pelatihan yang mengambil tema” Menguatkan Peran UMKM Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional” , yaitu pembicara dari Bankaltimtara dengan makalah Strategi Akses permodalan di perbankan. Kedua dari PT PNM dengan makalah pembiayaan usaha mikro kecil menengah. Ketiga dari Baznas kaltim dengan makalah peran Baznas dalam pemberdayaan UMKM. keempat pembicara dari Bank kaltimtara dengan makalah pembuatan proposal dan penyusunan laporan keuangan dan pembicara terakhir masih dari Bankaltimtara dengan makalah digital marketing UMKM.
Kegiatan pelatihan yang menghadirkan sekitar 80 peserta dari pelaku UMKM ini dibuka oleh Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi MM.Ia berpesan agar para peserta UMKM di kaltim dalam menjalankan dan mengelola sebuah usaha. Pelaku UMKM, selain harus memiliki syarat, ia juga harus memiliki karakter, harus memiliki ketrampilan untuk memulai dan yang terpenting adalah harus punya strategi dan kiat untuk sukses dalam bisnis usaha dagang..
“ Saya berpesan para pengusaha, baik kecil, menengah atau besar , agar usahanya sukses harus memiliki karakter, kiat dan strategi
Penandatanganan MoU Antara MUI kaltim dan Bankkaltimtara (Foto Muhammad Roghib)
Hadi mulyadi mencontohkan contoh seorang yang menjadi teladan untuk berusaha dan ikhtiar, yaitu kisah siti hajar dan putranya Nabi Ismail, Seperti dikisahkan ,tangisan Ismail mulai terdengar, menjadi sebuah pertanda bahwa ia mulai kehausan. Setelah itu, Siti Hajar pun berkeliling mencari air. Kakinya melangkah dari bukit Shafa ke Marwa, dan sebaliknya. Ia berjalan bolak-balik di antara dua bukit itu hingga tujuh kali. Namun sayang, usahanya sia-sia. Ia kemudian kembali menemui sang putra dan khawatir jika putranya tidak bisa bertahan.
Di tengah kegelisahan dan keputusasaan, Siti Hajar memohon kepada Allah agar diberikan yang terbaik untuk kehidupannya dan sang putra. Setelah itu, Allah kemudian memberikan mukjizat-Nya.
Kaki Ismail mulai bergerak-gerak, tumitnya dihentak-hentakkan di tanah yang gersang, Siti Hajar lalu memandangi putra yang dikasihaninya, dan menganggap perilaku putranya itu masih sebuah kewajaran.
Namun tanpa diduga, air begitu derasnya mengucur dari jejak hentakan kaki Ismail. Tanpa pikir panjang, Siti Hajar pun memberi minuman Ismail dengan air itu. Ia juga mengambilnya untuk dirinya sendiri. Sumber mata air itu kini dikenal sebagai mata air Zamzam itulah yang membantu Siti Hajar bertahan di lembah gersang.
“Kisah perjuangan Siti Hajar ini memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwa sebagai seorang perempuan harus kuat, sabar, tegar, dan tak mudah putus asa meski kesulitan bertubi-tubuh sedang menimpanya. Begitulah seharusnya seorang pengusaha, khususnya pelaku UMKM agar bisnisnya sukses harus punya jiwa yang pekerja keras, sabar dan tak pernah mengeluh serta pantang menyerah ,” Kata Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi.
Peserta Pelatihan UMKM yang digelar Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat Kaltim (Foto M Roghib)
Sementara itu Ketua MUI kaltim KH Muhammad Rasyid mengatakan setiap pengusaha pasti ingin bisnisnya terus berkembang, termasuk mereka yang menjalankan usaha kecil atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun, menjalankan sebuah usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, persaingan di dunia usaha semakin kompetitif dari waktu ke waktu, baik skala besar maupun kecil.
“Yang diperlukan dalam usaha adalah kompetitif dan Skill, pengetahuan dan keterampilan . Disini jangan iri kalau melihat orang lain sukses, padahal waktu yang diberikan Allah kepada kita sama 24 jam, oleh karena itu kuasailah ilmunya. Mau sukses dunia kuasai ilmunya, bahkan mau sukses akhirat juga kuasai ilmunya,”Ujar KH Muhammad Rasyid.
Mantan Ketua Baznas Kaltim ini meminta pada pengusaha, khususnya yang muslim kalau mau berusaha jangan hanya mengejar kesuksesan dunia saja, tetapi juga akhiratnya. Artinya usahanya harus berdasarkan syariat Allah yaitu yang halalan toyyiban, untuk mendapatkan itu produk usahanya harus disertifikasi kehalalanya.
“Terakhir sebagai ketua MUI saya mengapresiasi upaya dari berbagai pihak seperti dari komisi Pemberdayaan umat, Bankaltimtara,Pemprov kaltim, Hotel Senyiur sehingga acara pendidikan dan Pelatihan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan menengah berjalan sukses,” ujar KH Muhammad Rasyid.
Sementara itu ketua Komisi pemberdayaan ekonomi umat, HA Sofyan Herman,MM melaporkan tujuan dari digelarnya pendidikan dan Pelatihan UMKM ini menguatkan peran UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional Khususnya Kaltim.
“Pelaku UMKM juga harus bisa sukses dan bersaing, untuk itu diberikan wawasan tentang usaha, marketing, manajemen , pertanggungjawaban keuangan dan bagaimana cara mendapatkan permodalan,” ujar Sofyan Herman.
Wartawan/Editor : M Roghib